RKS Pulau Lombok Kecewa Pernyataan Oknum Yang Mengaku Jubir Sandiaga Uno

LOMBOK, suarapembaharuan.com – Relawan Kawan Sandi (RKS) kecewa atas pernyataan oknum yang mengaku juru bicara (jubir) Sandiaga Salahudin Uno. Pihaknya dinilai sebagai pengganggu kerja Sandiaga setelah deklarasi dukungan di Lombok beberapa waktu lalu. 



Menurut salah satu relawan Kawan Sandi, Ahmad Roji mengatakan, deklarasi yang dilakukan oleh dirinya dan relawan lain sebagi bentuk dukungan terhadap sandiaga Uno untuk maju memimpin Indonesia. 

“Jadi kalau dibilang mengganggu kita kecewa banget, karena apa yang kita lakukan adalah murni aspirasi arus bawah yang menghendaki perbaikan hidup,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (30/9/2021).

Oleh karenanya, dia bersama RKS Pulau Lombok menyatakan Kecewa terhadap Juru bicara Sandiaga Uno yang telah menuduh Relawan Kawan Sandi sebagai pengganggu. Atas kesadaran itulah Relawan Kawan Sandi (RKS) Pulau Lombok yang terdiri dari lintas profesi, lintas suku, agama dan generasi mendorong Sandiaga Salahuddin Uno sebagai calon presiden 2024. 

RKS Pulau Lombok bukanlah pejabat atau kumpulan masyarakat yang mampu karena RKS Pulau Lombok adalah masyarakat biasaya dan ingin berjuang Sandiaga Salahuddin uno. “Kami tidak memiliki ambisi jabatan ataupun yang lainnya,” tegasnya. 

Oleh karenanya, Roji menyayangkan oknum Juru Bicara Sandiaga Uno yang tidak peka terhadap aspirasi rakyat. Dia juga mempertanyakan status juru bicara Sandiaga uno apakah ada Surat Keputusan (SK) pengangkatan jubir. Berdasarkan hasil investigasi pihaknya ternyata yang bersangkutan mengangkat diri sendiri sebagai jubir tanpa legalitas formal baik dari pribadi Sandiaga Uno maupun sebagai menteri. 

"Jadi ini diduga kuat memiliki hidding agenda untuk menjauhkan figur Sandiaga Uno dengan rakyat kecil. Karena itu kami mendesak bapak Sandiaga Uno agar menjauhi benalu oknum jubir yang tidak peka terhadap aspirasi rakyat karena Ini parasit demokrasi,” pungkas Roji.

Selain Roji, dekalator RKS Pulau Lombok Rosa juga mengaku kecewa dengan apa yang diucapkan jubir palsu tersebut. Dia menegaskan, kalau dirinya tinggal di negara demokrasi sehingga apa yang digaungkannya di Pulau Lombok adalah salah satu bentuk demokrasi. 

“Kami cuma mau Sandiaga Uno jadi pemimpin, bukan jadi yang lain dan ini adalah hak kami sebagai rakyat yang tinggal di negara demokrasi,” tegasnya. 

Dia mengungkapkan, Indonesia adalah negara demokrasi ketiga terbesar di dunia, sehingga apa yang dilakukan oleh RKS pulau Lombok adalah salah satu bentuk dari demokrasi. “Kami ingin suara kami didengar oleh Pak Sandi, kalau kami ini mendukung beliau,” tutup dia.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama