MEDAN, suarapembaharuan.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) mencatat, lebih dari 800 orang siswa memilih berhenti sekolah di tengah pandemi Covid-19.
Ilustrasi |
Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Wan Syaifuddin mengatakan, ratusan pelajar itu memilih berhenti untuk mengikuti kegiatan belajar sekolah karena berbagai alasan.
"Ada yang berhenti sekolah karena memilih untuk bekerja. Selain itu, ada yang berhenti sekolah karena menikah," ujar Syaifuddin, Minggu (03/10/2021).
Meski sudah berhenti sekolah, Syaifuddin menyampaikan, bahwa pihaknya mengetahui ratusan pelajar tidak melanjutkan sekolah saat menggelar pembelajaran tatap muka.
"Namun kita tetap akan menyiapkan solusi buat mereka agar ke depannya bisa memiliki ijazah. Ijazah ini bisa dipergunakan untuk kepentingan pekerjaan," jelasnya.
Menurutnya, pemerintah akan menyiapkan ujian dengan paket A, B, dan C. "Nanti kami imbau mereka untuk mengambil ujian paket tersebut," pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyampaikan, pihaknya tidak dapat memaksa pelajar ketika memilih berhenti dari kegiatan belajar sekolah.
"Pemerintah memang tidak memiliki hak untuk memaksa anak - anak itu untuk mengikuti pendidikan. Namun, kita berkewajiban menyiapkan sekolah untuk proses pendidikannya," sebut Edy Rahmayadi.
Penulis : Arnold Sianturi
Editor : AHS
Posting Komentar