Waspada, Kasus Konfirmasi Varian Omicron Melonjak Terus

JAKARTA, suarapembaharuan.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali mengumumkan lonjakan kasus akibat terpapar varian Omicron. Hingga, Senin (24/01/2022), total akumulasi terkonfirmasi mencapai 1.626 orang.


Ilustrasi

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi merincikan, dari total jumlah kasus tersebut, sebanyak 1.019 kasus merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).


"Untuk jumlah kasus non PPLN sebanyak 369 orang. Ini masuk kategori transmisi lokal. Ada sebanyak 238 kasus masih dalam penelusuran. Belum diketahui apakah termasuk PPLN atau transmisi lokal," ujar dr Siti Nadia Tarmizi.


Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mencatat dua kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia. Kedua kasus tersebut merupakan pelaporan fatalitas pertama di Indonesia akibat varian baru yang memiliki daya tular tinggi.


“Satu kasus merupakan transmisi lokal, meninggal di RS Sari Asih Ciputat dan satu lagi merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri, meninggal di RSPI Sulianti Saroso.”ucap juru bicara Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi.


Disebutkan, berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam antisipasi penyebaran Omicron di Indonesia, mulai dari menggencarkan 3T terutama di wilayah pulau Jawa dan Bali, peningkatan rasio tracing, menjamin ketersediaan ruang isolasi terpusat, menggencarkan akses telemedisin, serta meningkatkan rasio tempat tidur untuk penanganan COVID-19 di rumah sakit.


Yang terbaru, Kementerian Kesehatan juga telah mengeluarkan aturan baru untuk penanganan konfirmasi Omicron di Indonesia, yang tertuang dalam Surat Edaran Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.01/MENKES/18/2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus Covid-19 Varian Omicron yang ditetapkan pada 17 Januari 2022.


“Melalui Surat Edaran ini, penanganan pasien konfirmasi Omicron sesuai dengan penanganan COVID-19, dimana untuk kasus sedang sampai berat dilakukan perawatan di rumah sakit, sementara tanpa gejala hingga ringan, difokuskan untuk Isolasi mandiri dan Isolasi Terpusat” jelas dr. Nadia.


Kategori : News

Editor     : AHS



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama