Ormas, LSM dan OKP di Jabar Ikrarkan Kerukunan

JAKARTA, suarapembaharuan.com - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menggelar acara silaturahmi dengan dengan Ormas LSM dan OKP yang diantaranya Moonraker, Garda Bangsa Reformasi (GBR), XTC dan organisasi kepemudaan Brigez.


Ist

Acara yang berlangsung di Bumi Sangkuriang itu dilakukan guna mempererat tali silaturahmi antar elemen yang dikemas dalam bingkai silaturahmi dalam merajut persaudaraan dan kerukunan di Jawa Barat (Jabar).


Komisaris Polisi (Kompol) Fery mengatakan, acara silaturahmi ini digelar guna terpeliharanya Kamtibmas di wilayah Jawa Barat dengan dukungan perdamaian dari Para Ketum yang hadir.


"Kami ingin Ormas, LSM dan OKP menjaga Kamtibmas diwilayah Bandung dan taat Prokes guna menjaga diri dalam situasi pandemi Covid-19 dan yang lebih penting lagi menjaga sinergi antar Ormas, LSM dan OKP di Bandung guna mencegah terjadinya gesekan antar elemen tersebut," kata Fery, Sabtu (19/2/2022).


Selain itu, Fery juga mengajak para ketua dari masing-masing Ormas, LSM dan OKP untuk mengikrarkan salam perdamaian dan mencari akar masalah terjadinya bentrokan.


"Kami juga ingin mengajak Bapak-bapak Ketum agar menyampaikan salam perdamaian antar Ormas, LSM dan OKP guna mengetahui permasalahan di kalangan bawah kenapa terkadang masih terjadi gesekan dan bentrok," ujarnya.


Menanggapi hal tersebut, para ketua dari empat elemen, yakni Ormas Moonraker, LSM Garda Bangsa Reformasi (GBR), Ormas XTC dan organisasi kepemudaan Brigez pun sepakat untuk menjaga perdamaian dan keamanan di wilayah Jawa Barat.


Ketum XTC Kota Bandung Donny Akbar alias Popot yang diwakili oleh Fajar angkat topi untuk pihak kepolisian yang sudah mau menggelar acara silaturahmi ini.


Menurutnya, jika kegiatan silaturahmi ini rutin dilakukan dapat mempererat tali persaudaraan antar elemen Ormas, LSM dan OKP.


"Kami ingin sinergi dan perkumpulan seperti ini rutin dilakukan guna mempererat tali persaudaraan antar elemen Ormas Moonraker, LSM Garda Bangsa Reformasi (GBR), Ormas XTC dan organisasi kepemudaan Brigez," kata Fajar.


Selain itu, jika terjadi gesekan antara Ormas, LSM dan OKP, Fajar menyarankan untuk tidak melakukan aksi penyerangan, Ia lebih setuju diselesaikan kepada pihak berwajib dan untuk mempererat kerukunan Ia juga menyarankan untuk membuat perlombaan Rod Rice dengan mengutamakan 4 (empat) pilar.


"Yang lebih penting dari pada itu apabila di keempat elemen ada anggota yang melakukan kesalahan tidak usah adanya aksi balas dendam namun seleseikan kepada pihak yang berwajib / Polri untuk menyeleseikan," ujarnya.


Sementara itu, Ketum Moonraker Pandjie Sindhubrata Rusdi pun setuju dengan saran yang disampaikan oleh XTC jika ada gesekan antara elemen di wilayah Jawa Barat.


Pandjie hanya menambahkan untuk membuat sebuah Diklat antar empat elemen Ormas, LSM dan OKP, agar akar tali persaudaaran selalu erat terjalin.


"Kami sangat mendukung ucapan dari Ketum XTC apabila di keempat elemen ada anggota yang melakukan kesalahan tidak usah adanya aksi balas dendam namun seleseikan kepada pihak yang berwajib/Polri untuk menyeleseikan," tegasnya.


"Selain dari pada itu kami juga ingin memberikan masukan kepada rekan - rekan ketum semua untuk alangkah baiknya kita semua membuat event perlombaan antar Komunitas guna menjalin khemistry satu sama lain. Dan juga membuat Diklat antar 4 elemen tersebut, agar akar tali persaudaaran selalu erat terjalin," ujarnya.


Hal yang sama juga disetujui oleh Ketum GBR (Garda Bangsa Reformasi) Stepanus Gultom alias Deon dan Sekjen Briggez Sdr. Andri Vey.


"Alangkah baiknya kita semua membuat perlombaan Rod Rice dengan mengutamakan 4 (empat) pilar sebagai penyelenggara guna membuktikan kepada seluruh masyarakat bahwa Komunitas 4 elemen sudah terjalin khemistry satu sama lain. Dan juga pendapat XTC dan Moonraker membuat Diklat antar 4 elemen tersebut, kami sangat setuju untuk terjalinya komunikasi yang aktif antar 4 elemen," ujar Stepanus Gultom yang juga disetujui oleh Andri Vey.


Kategori : News

Editor     : AHS



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama