Asian Agri Lakukan Pelatihan Kemitraan, Buktikan Petani Itu Keren dan Hebat

PARAPAT, suarapembaharuan.com - Profesi petani itu sangat keren dan hebat. Orang-orang tidak tahu bahwa kehebatan profesi petani dapat mengolah dari yang tidak ada menjadi tumbuh hingga sampai menghasilkan.


Ist

Demikian disampaikan Dimas Prast, sang motivator nasional asal Yogyakarta, dalam mengisi kegiatan training petani yang difasilitasi PT Inti Indosawit Subur (IIS) - Kebun Plasma Buatan, berlangsung di Hotel Bahari, Parapat, 25-26 Maret 2022.


Menurut Dimas Prast, pandangan orang awam yang mengatakan profesi petani adalah kuno, petani itu orang desa, profesi petani itu tidak memiliki wawasan, adalah pandangan yang salah atau keliru.


"Sebenarnya, profesi petani itu sangat keren. Karena tidak semua orang mampu menjalani proses menjadi seorang petani yang notabene memiliki kehebatan dan keasyikan tersendiri yang dapat menjadi obat bagi kesehatan dan penyembuhan mental," ungkap Dimas.


Menggeluti profesi petani tidak lah mudah. "Untuk menjadi seorang petani yang sukses, harus memiliki kepercayaan diri, pengetahuan (wawasan) dan keterampilan serta kesabaran. Agar kebun yang dikelolanya dapat berkembang lebih baik," sebut Dimas.


Dimas Prast menyebutkan, mau tidak mau petani nasional harus menghadapi tantangan era digitalisasi. Khususnya pada petani milenial.


"Sudah saatnya, petani nasional khususnya yang masih milenial untuk membuka diri dalam meningkatkan wawasan, keterampilan dan memanfaatkan kesempatan berkolaborasi dengan berbagai pihak," ujarnya.


Seperti halnya kehadiran PT IIS, unit bisnis perusahaan perkebunan kelapa sawit Asian Agri Group, menjadi peluang yang sangat baik bagi petani untuk berkolaborasi. 


Dimas Prast memandang, kehadiran Asian Agri sangat bermanfaat bagi petani, karena memfasilitasi petani untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan dalam berbudidaya kelapa sawit. 


Kesempatan yang diberikan Asian Agri seperti pelatihan ini, harus diambil dengan positif oleh generasi petani milenial, yang bakal menjadi seorang pengusaha sukses di bidang pertanian.


"Tetap lah bangga dan mencintai profesi petani. Dan saya berpesan, para petani untuk tidak berhenti belajar, karena investasi terbaik adalah pembelajaran. Petani-petani harus mampu menjadi team work yang solid di sebuah Koperasi Unit Desa (KUD) dengan  menciptakan komunikasi yang lebih baik lagi," pesan Dimas Prast.


Sementara itu, Djuamsyah selaku Manajer Kebun Plasma Buatan - PT IIS mewakili Asian Agri mengatakan, kemitraan Asian Agri dengan petani-petani sudah dilakukan sejak tahun 1987, di masa generasi pertama (G1).


"Dan sejak tahun 2016, pola kemitraan terus dikembangkan dan dilanjutkan dengan petani generasi kedua (G2) atau yang saat ini disebut generasi milenial. Harapan perusahaan, kemitraan akan terus berlanjut pada G2, dimana Asian Agri tetap berkomitmen untuk mendampingi dan meraih sukses bersama sebagaimana dengan G1," ujar Djuamsyah.


Menurut Djuamsyah, pelatihan hari ini melibatkan kedua generasi, yang berasal dari 12 KUD binaan Asian Agri. "Sengaja dalam kegiatan ini kami mengundang kedua kelompok generasi petani, agar bisa memiliki kesatuan visi, kesatuan team dan kesatuan tujuan untuk meraih sukses bersama," imbuh Djuamsyah.


Selain itu, dalam menjalin kemitraan, Asian Agri juga menggandeng pemerintah daerah setempat, khususnya Dinas Perkebunan dengan tujuan untuk mensejahterakan petani.


Arisman SP, Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan yang juga Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Siak, momen yang difasilitasi Asian Agri bagi petani sangat lah baik. Karena bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan wawasan para petani sawit. 


"Asian Agri telah banyak berbuat. Dalam pemberdayaan dan pembinaan petani selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan Dinas Perkebunan," ujarnya.


Arisman SP menambahkan, dibandingkan dengan perusahaan kebun lainnya, kontribusi Asian Agri lah yang sangat nyata. "Petugas-petugas Asian Agri di lapangan sangat proaktif dalam melakukan pembinaan dan pemberdayaan bagi petani di Kabupaten Siak," bebernya.


Di lain pihak, Sekretaris Camat Kerinci Kanan, Heppy Candra mengaku, training petani yang dibuat PT IIS sangat bermanfaat bagi petani. "Kami mengucapkan terimakasih kepada Asian Agri melalui PT IIS yang telah memfasilitasi kegiatan bagi petani. Semoga para petani yang menjadi peserta mampu menyerap tambahan ilmu dan mempraktekannya di lapangan," ungkapnya. 


Wilis Efri mewakili KUD Jaya Makmur mengatakan, pelatihan yang diberikan untuk petani sawit sangat bagus. "Pelatihan yang disediakan Asian Agri sangat sesuai dengan kebutuhan yang petani harapkan, seperti halnya pola kemitraan," ucapnya.


Selain itu, petani memperoleh asupan informasi dan wawasan seputar pengelolaan kebun sawit sesuai standarnya. "Informasi pelatihan ini sangat bermanfaat dan dibutuhkan oleh petani," cetusnya. 


Mengenai Asian Agri

Asian Agri merupakan salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah (CPO) sejak tahun 1979. Hingga kini Asian Agri mengelola 100.000 hektar kebun kelapa sawit dan mempekerjakan 25.000 orang.


Sebagai perintis program Pemerintah Indonesia Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans), Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektar kebun kelapa sawit, serta membina kemitraan dengan petani swadaya untuk membawa dampak positif terhadap kesejahteraan dan peningkatan ekonomi petani.


Dengan menerapkan kebijakan tanpa bakar dan praktik pengelolaan kebun secara berkelanjutan, Asian Agri membantu petani mitra untuk meningkatkan produktivitas, hasil panen, kemamputelusuran rantai pasok, sekaligus mendukung mereka memperoleh sertifikasi. Pabrik Asian Agri menerapkan teknologi terbaik memanfaatkan energi hijau yang dihasilkan secara mandiri, dalam rangka meminimalisasi emisi gas rumah kaca.


Lebih dari 86% dari perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatera Utara, Riau & Jambi serta 100% perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). 


Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaannya. Seluruh unit bisnis dalam naungan Asian Agri telah memperoleh sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil).


Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan produsen CPO terkemuka telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya. Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. 


Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant - Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi.


Kategori : News

Editor     : AHS


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama