Eropa Memanas, NATO Nyatakan Siap Berperang dengan Rusia

BRUSSEL, suarapembaharuan.com - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan sekutu NATO tiba di Belgia untuk pertemuan NATO, G7 dan rekan-rekan Uni Eropa tentang tanggapan terhadap invasi Rusia ke Ukraina dan situasi pengungsi yang berkembang. 


Ilustrasi

Setelah pertemuan di Brussel, Blinken akan melakukan perjalanan ke Polandia, Moldova, Latvia, Lithuania, dan Estonia dari 3 hingga 8 Maret untuk meyakinkan mereka akan dukungan AS.


Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan, aliansi militer NATO siap untuk bertempur jika dipaksa. Namun Amerika Serikat dan sekutunya tidak secara sengaja bertujuan untuk berkonfrontasi dengan Rusia.


Blinken membuat pernyataan di Brussels, Belgia pada hari Jumat di mana ia bertemu dengan menteri luar negeri NATO dan Sekretaris Jenderal aliansi Jens Stoltenberg ketika invasi Rusia ke Ukraina memasuki hari kesembilan.


"Kami adalah aliansi pertahanan," kata Blinken, seperti dikutip dari Newsweek.


"Kami tidak mencari konflik. Tetapi jika konflik datang kepada kami, kami siap untuk itu dan kami akan mempertahankan setiap inci wilayah NATO."


"Pada saat yang sama, seperti yang dikatakan Sekjen, kami sedang mempersiapkan masa depan NATO berdasarkan peristiwa-peristiwa dalam beberapa minggu terakhir, yang terus berlanjut, akan menginformasikan masa depan itu lebih lanjut," kata Blinken.


Ukraina bukan anggota NATO, tetapi pemerintah negara itu telah berusaha untuk bergabung, yang ditentang keras oleh Rusia, hingga menjadi satu dari alasan Rusia untuk menyerang.


Pemerintahan Joe Biden telah berulang kali mengatakan mereka akan mempertahankan wilayah NATO jika terancam.


Sebagai informasi, beberapa negara anggota Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berada di perbatasan dengan Rusia dan Ukraina.


Stoltenberg memperingatkan pada hari Jumat bahwa kondisi di Ukraina bisa menjadi lebih buruk dalam beberapa hari mendatang dan menekankan bahwa NATO bukan pihak yang berperang.


"Kota-kota (di Ukraina) dikepung, sekolah, rumah sakit, dan bangunan tempat tinggal ditembaki (pasukan Rusia)," kata Stoltenberg.


“Tindakan sembrono di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir tadi malam dan banyak warga sipil tewas atau terluka.


"Hari-hari yang akan datang kemungkinan akan lebih buruk, dengan lebih banyak kematian, lebih banyak penderitaan, dan lebih banyak kehancuran."


Sekretaris Jenderal menegaskan bahwa NATO bukanlah pihak yang sedang bertermpur di Perang Rusia Ukraina.


"Kami bukan bagian dari konflik ini, dan kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan itu tidak meningkat dan menyebar ke luar Ukraina.


“Itu akan lebih menghancurkan dan lebih berbahaya, dengan lebih banyak lagi penderitaan manusia."


Kategori : News

Editor     : AHS



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama