Penyaluran Bantuan Sembako di Jawa Tengah Dekati Angka 100 Persen

SEMARANG, suarapembaharuan.com – Penyaluran bantuan program sembako triwulan pertama di Jawa Tengah telah melebihi 98 persen. Di  provinsi ini,  kuota penerima bantuan tersebut mencapai 3.291.000 keluarga penerima manfaat (KPM).


Tegoch Hadi Noegroho (ist)

Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah melalui Kabid Penanganan Fakir Miskin Tegoch Hadi Noegroho mengatakan, setiap KPM menerima uang tunai sebesar Rp200 ribu per bulan, di mana pada awal 2022 ini penyaluran bantuan dilakukan pada Maret, sehingga tiap KPM menerima Rp600 ribu. Program Kementerian Sosial ini untuk membantu mencukupi kebutuhan sembilan bahan pokok.


“Bantuan itu untuk mencukupi kebutuhan pangan keluarga, yang mencakup mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati dan vitamin yang berupa sayuran atau buah-buahan. Tidak boleh untuk membeli pulsa atau malah rokok,” sebutnya, Kamis (17/3/2022).


Ditambahkan, penyaluran bantuan sembako tahun ini berbeda dari 2021. Jika tahun lalu wujud bantuan berupa beras dan segala rupa sembilan bahan pokok, melalui skema E-Warong, namun tahun ini KPM dibebaskan membeli kebutuhan di warung mana pun.


Untuk penyalurannya, Kementerian Sosial menggandeng PT Pos Indonesia. Penerima dapat mengambil bantuan secara langsung di Kantor Pos terdekat. Sedangkan, bagi mereka yang berkebutuhan khusus dan lansia, bantuan disalurkan hingga ke rumah-rumah.


“Bantuan tidak dipungut biaya sepeser pun. Kalau ada (pungutan), silakan laporkan ke instansi terdekat, semisal pemerintah desa/kelurahan atau Dinsos,” ujarnya.


Tegoch mengatakan, Dinsos Jateng menggandeng berbagai pihak, termasuk penegak hukum untuk mengawasi program tersebut. Selain itu, pihaknya juga telah menyebar nomor aduan yang bisa dijangkau masyarakat.


“Bisa melaporkan ke kanal yang telah disampaikan. Di antaranya Dinsos 0851 5866 8448, Kemensos 0811 10 222 10, dan PT Pos Indonesia 0812 2333 0332, serta email di dinsos@jatengprov.go.id. Sampai saat ini, sudah ada 70 aduan yang masuk, rerata mengeluhkan terkait penyaluran dan kenapa harus beli ini dan itu,” imbuhnya.


Terkait validitas data penerima, Tegoch mempersilakan warga melaporkan jika menemukan penerima yang dianggap tidak pantas. Pelaporan bisa dilakukan lewat aplikasi Cek Bansos di Play Store.


“Di aplikasi tersebut kita bisa saling kawal program bantuan sembako ini. Misal ada orang yang membutuhkan tapi tidak masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), sehingga tak mendapat bantuan atau sebaliknya ada masyarakat mampu tapi dapat bantuan. Nah tinggal laporkan di aplikasi tersebut, kelayakan atau tidaknya mendapatkan bantuan,” pungkasnya.


Kategori : News

Editor     : AHS



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama