Desa Bagan Lima dan Desa Segati Raih Penghargaan DBA Asian Agri

PEKANBARU, suarapembaharuan.com – Asian Agri terus menunjukkan kepeduliannya untuk melakukan upaya mencegah terjadinya karhutla di desa-desa seputaran operasional perusahaan. Hal ini selaras dengan tujuan jangka panjang Asian Agri 2030, dimana salah satu pilarnya adalah iklim positif. 


Ist

Pilar ini bertujuan mempromosikan minyak sawit berkelanjutan melalui praktik pengelolaan terbaik. Salah satunya dengan cara turut serta mendukung pemerintah untuk mencegah terjadinya karhutla yang berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan. 


Oleh karena itu, sejak 2016 Asian Agri sudah menjalankan Program Desa Bebas Api (DBA), dimana Asian Agri bersinergi dengan pemerintah, TNI/Polri serta menggandeng desa-desa di seputaran operasional untuk bersama-sama mencegah terjadinya karhutla, baik melalui edukasi, penyuluhan & pelatihan, memberi bantuan alat pemadam kebakaran serta memberikan dukungan pembukaan lahan tanpa bakar. 


Bahkan memberikan insentif ekonomi bagi desa yang berhasil menjaga desanya bebas karhutla. Terbukti, ragam kegiatan tersebut  mampu meminimalisir terjadinya karhutla di desa-desa seputar operasional perusahaan.  


Ist

“Enam tahun berjalan, program DBA Asian Agri terbukti mampu meminimalisir terjadinya karhutla di desa-desa binaan perusahaan. Sebelum ada program DBA, pada tahun 2015 luas lahan terbakar di desa-desa mencapai  1.771 Ha. Namun seiring berjalannya program DBA, insiden kebakaran lahan berkurang secara signifikan dan pada pertengahan tahun 2022 luas lahan yang terbakar di desa-desa binaannya totalnya hanya 1,7 Ha. Adapun, rata-rata penurunan luas area terbakar di desa binaan pertahunnya mencapai 50%,” ujar Omri Samosir, Head Operation Asian Agri saat memberikan sambutan di acara Penandatangan MOU dan Pemberian Penghargaan DBA di Hotel Grand Eliete, Pekanbaru, Jumat (10/6/2022).


“Adapun desa yang berhasil menjaga desanya 0% karhutla diraih Desa Bagan Limau dan desa yang berhasil menjaga desanya dibawah 1 Ha karhutla adalah Desa Segati, dimana masing-masing desa akan mendapatkan Rp. 100 juta dan Rp 50 juta,” ujar Omri Samosir.


Menurut Omri Samsir, sejak diluncurkannya Program DBA di Riau; Asian Agri sudah membagikan penghargaan dengan total nominal Rp. 1,4 M. Hal ini merupakan bukti nyata kepedulian perusahaan dalam upaya pencegahan karhutla. 


Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Bpk. M.Edy Afrizal, SE, MH, juga mengapresiasi atas keseriusan perusahaan dalam rangka melakuka pencegahan karhutla. 


Sebagaimana diketahui, bahwa karhutla sangatlah berbahaya. Selain merugikan dari sisi perekonomian, juga merusak lingkungan bahkan membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena itu pencegahan dan penanggulangan kebakaran membutuhkan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta dan publik, serta masyarakat. Masing-masing pihak memegang peranan penting dalam memitigasi risiko kebakaran, guna bisa miminimalisir karhutla dan dampak negatifnya. 


"Oleh karena itu, kami berterima kasih atas beragam hal yang telah dilakukan Asian Agri dalam rangka mencegah terjadinya karhutla. Harapan kami, kiranya perusahaan-perusahaan lainnya juga dapat melakukan hal yang sama. Sehingga seluruh elemen bangsa bisa saling bahu-membahu mencegah terjadinya karhutla di Indonesia,” ujar M. Edy Afrizal dalam sambutannya di acara Penandatangan MOU dan Pemberian Penghargaan DBA di Pekanbaru.


Sementara itu, Kades Bagan Limau, Syarifudin yang berhasil membawa desanya meraih Penghargaan DBA dari Asian Agri mengungkapkan rasa syukurnya, dan akan mempergunakan insentif ekonomi yang di peroleh untuk kebutuhan desa.


“Alhamdullilah, Desa Bagan Limau berhasil  meraih penghargaan senilai Rp 100 juta dari Asian Agri. Kami sungguh bersyukur dan berterima kasih kepada Asian Agri, dan insentif ekonomi tersebut akan kami pergunakan untuk kebutuhan desa kami. Harapan kami, agar desa kami terus dibina dalam Program DBA Asian Agri  karena terbukti sangat membantu kami guna mencegah terjadinya karhutla di lingkungan desa,” ujar Syarifudin di sela-sela acara Penandatangan MOU dan Pemberian Penghargaan DBA di Pekanbaru.


Tentang Asian Agri

Asian Agri merupakan salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah (CPO) sejak tahun 1979. Hingga kini Asian Agri mengelola 100.000 hektar kebun kelapa sawit dan mempekerjakan lebih dari 20.000 orang.


Sebagai perintis program Pemerintah Indonesia Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans), Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektar kebun kelapa sawit, serta membina kemitraan dengan petani swadaya untuk membawa dampak positif terhadap kesejahteraan dan peningkatan ekonomi petani.


Dengan menerapkan kebijakan tanpa bakar dan praktik pengelolaan kebun secara berkelanjutan, Asian Agri membantu petani mitra untuk meningkatkan produktivitas, hasil panen, kemamputelusuran rantai pasok, sekaligus mendukung mereka memperoleh sertifikasi. Pabrik Asian Agri menerapkan teknologi terbaik memanfaatkan energi hijau yang dihasilkan secara mandiri, dalam rangka meminimalisasi emisi gas rumah kaca.


Lebih dari 86% dari perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatera Utara, Riau & Jambi serta 100% perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). 


Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaannya. Seluruh unit bisnis dalam naungan Asian Agri telah memperoleh sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil).


Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan produsen CPO terkemuka telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya. Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. 


Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant - Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi.


Kategori : News

Editor     : AHS


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama