MEDAN, suarapembaharuan.com - Jokowi Center Provinsi Sumatera Utara (Sumut) meminta TNI AL dalam hal ini Lantamal I Belawan untuk segera melepaskan Kapal MV Mathu Bhum yang mengangkut muatan dagangan petani dan nelayan.
![]() |
Sugianto Makmur (Ist) |
Hal ini diungkapkan Ketua Jokowi Center Sumut, Sugianto Makmur menanggapi penahanan Kapal MV Mathu Bhum, Minggu, 19 Juni 2022.
Ia memandang, penahanan kapal muatan dagangan milik petani dan nelayan Sumut telah mencederai nawacita Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
"Presiden Jokowi tidak akan pernah mau menyakiti hati masyarakat, apalagi sampai merugikan petani dan nelayan," ungkap politisi PDIP ini.
![]() |
Ilustrasi |
Sang legislator yang duduk di DPRD Sumut ini memandang, TNI AL dalam hal ini Lantamal I Belawan telah salah mengartikan perintah Presiden Jokowi.
"Lantamal I Belawan dalam hal ini mulanya beralasan menjalankan perintah Presiden, melarang sementara ekspor cpo dan produk turunannya untuk melakukan penahanan kapal tersebut," cetus Ketua Jokowi Center Sumut. Sementara instansi teknis dalam hal ini BC dan Syahbandar tidak menemukan adanya kesalahan pada kapal maupun muatannya.
Pria berkacamata ini menilai, penahanan Kapal MV Mathu Bhum telah menganggu dan membuat masalah di sektor perdagangan Sumut.
![]() |
Ist |
Padahal, Presiden Jokowi menginginkan industri perdagangan dalam negeri dapat tumbuh berkembang pascapandemi beberapa tahun lalu.
Oleh karena itu, Ketua Jokowi Center Sumut, Sugianto Makmur meminta Danlantamal I Belawan bersikap bijaksana untuk segera membebaskan Kapal MV Mathu Bhum, agar dapat berlayar kembali mendistribusikan dagangan milik petani dan nelayan yang telah lama tertahan.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar