Negara Anggota G20 Kumpulkan Dana USD1,1 Miliar Hadapi Pandemi

JAKARTA, suarapembaharuan.comMenteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa para anggota G20 telah berhasil mengamankan dana sebesar USD1,1 miliar untuk Dana Perantara Keuangan atau Financial Intermediary Fund (FIF). 


Menkeu Sri Mulyani (Ist)

Hal tersebut disampaikan Menkeu pada the First G20 Joint Finance and Health Ministers' Meeting (JFHMM) di bawah Kepresidenan G20 Indonesia secara hybrid.


Dalam sambutannya, Menkeu menjelaskan bahwa langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo dimana Indonesia sebagai Presidensi G20 memprioritaskan agenda bidang kesehatan global. Salah satunya melalui komitmen Indonesia untuk memberikan hasil nyata dengan mendukung dan berkontribusi pada proposal pendirian FIF. 


“Dengan senang hati saya sampaikan bahwa komitmen kontribusi sejumlah hampir USD1,1 miliar telah diamankan untuk FIF guna pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi. Angka tersebut sudah termasuk kontribusi sebesar USD50 juta dari Indonesia,” ujar Menkeu.


Mengenai FIF, para Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan G20 menyepakati perlunya mekanisme pembiayaan multilateral baru yang didedikasikan untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan untuk Kesiapsiagaan, Pencegahan, dan Penanggulangan (PPR) pandemi. 


Para Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan G20 menyambut baik perkembangan FIF yang ditempatkan di Bank Dunia selaku Wali Amanat, dan akan terus membahas tata kelola dan pengaturan operasional FIF menjelang rencana pengumuman formal pembentukannya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) para Pemimpin G20 pada bulan November 2022.


Mengenai masalah pengaturan koordinasi antara keuangan dan kesehatan PPR yang lebih luas, para Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan G20 umumnya sepakat tentang perlunya peningkatan koordinasi antara keuangan dan kesehatan agar lebih siap menghadapi pandemi di masa depan. Para Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan memberikan arahan agar dilakukan pembahasan lebih lanjut tentang pengaturan koordinasi antara keuangan dan kesehatan.


Pada kesempatan tersebut, Menkeu juga mengapresiasi peran sentral WHO dalam memerangi pandemi, dan pentingnya memasukkan suara negara-negara berkembang dalam pengaturan kelembagaannya untuk menciptakan sistem pencegahan dan respons pandemi yang paling efektif. Selain itu, Menkeu juga mengingatkan semangat inklusivitas dalam penanganan pandemi global.  


Sebagai informasi, pertemuan JFHMM diselenggarakan untuk berdiskusi serta meminta arahan dari para Menteri Keuangan dan Kesehatan G20 tentang beberapa kemajuan yang telah dicapai oleh Joint Finance and Health Task Force (JFHTF).


Hal tersebut antara lain mengenai perkembangan dari pembentukan Financial Intermediary Fund (FIF) untuk PPR pandemi, serta mengembangkan rencana koordinasi antara keuangan dan kesehatan untuk PPR. 


Hasil pertemuan tersebut akan menjadi bagian diskusi Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral di bulan Juli dan akan ditindaklanjuti pada JFHTF selanjutnya dalam rangka menuju JFHMM ke-2 yang akan diselenggarakan pada November 2022 mendatang.


Kategori : New

Editor     : ZHR


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama