Badai Besar Institusi Polri, Publik Cari Jenderal Bintang 3 yang Ancam Mundur

MEDAN, suarapembaharuan.com - Badai besar yang menerpa wajah aparat negara berseragam coklat imbas peristiwa kasus Ferdy Sambo, ternyata tak hanya menyisakan kepiluan hati. Tapi publik juga disuguhi aksi heroisme jenderal polisi berhati mulia. Dengan lantang, sang jenderal meminta mengundurkan diri sebagai anggota Polri jika status Ferdy Sambo tak dijadikan tersangka. 


Zulkifli

"Ternyata rakyat Indonesia masih bisa tersenyum bangga melihat wajah Polri. Pasalnya, masih ada sosok polisi bersih, sang mutiara indah yang benar - benar bekerja dengan menggunakan hati. Publik harus tahu siapa sang jendral Bintang 3 yang meminta mundur kepada Kapolri itu jika kasus pembunuhan Josua ditutup-tutupi," ujar Zulkifli, LSM Kampak (Komite Anti mafia Peradilan dan anti Korupsi) Sumut. 


Menurut Zulkifli, Mahfud MD yang mendengar kabar baik itu harus menjelaskannya kepada publik demi kepentingan negara. Sebab, di tengah badai yang sedang dihadapi Polri saat ini, ternyata masih ada sosok jendral yang berani menegakan kebenaran meski dengan resiko besar. 


"Saya rasa adalah resiko paling besar yang dihadapi seorang anggota Polri adalah ketika jabatan harus dilepas sebelum waktunya. Jabatan bintang 3 bukan sembarang, tapi sosok itu berani mundur jika kebenaran tidak ditegakan adalah sesuatu yang sangat luar biasa, dan rakyat Indonesia pantas berbangga untuk sosok jendral tersebut," jelas Zulkifli. 


Ketua Pemuda Mitra Kamtibmas Medan ini juga menyampaikan, masyarakat harus memberi apresiasi kepada para tim khusus yang dipimpin oleh Wakapolri Komjen Gatot Edy. Dapat dipastikan, atas desakan Tim Khusus inilah akhirnya Kapolri Jendral Listyo Sigit akhirnya mengungkap ke publik bahwa Ferdy Sambo adalah otak pelaku di balik tragedi yang mencoreng wajah Kepolisian ini. 


"Jadi tak hanya sosok Bintang 3 yang mengancam akan mundur itu yang layak mendapat apresiasi setinggi-tingginya dari masyarakat. Tapi para jenderal Bintang 3 yang masuk dalam tim khusus juga sangat layak kita beri penghargaan yang tinggi. Pasti karena desakan para Komjen inilah akhirnya kasus yang menimpa Brigadir Josua ini terang benderang dibuka ke publik," papar Zulkifli lagi. 


Adapun para jenderal bintang tiga itu masing-masing Wakapolri Komjen Gatot Edy yang bertindak sebagai  penanggung jawab tim  khusus, Irwasum Komjen Agung Budi Ketua Tim Khusus, Kabaintelkam Komjen Dofiri anggota Tim Khusus, Kabareskrim Komjen Agus Andrianto anggota Tim Khusus dan satu orang jenderal Bintang dua yakni As SDM Irjen Wahyu sebagai anggota Tim Khusus. 


"Para jenderal ini, adalah para pahlawan Kepolisian. Mereka ini adalah putra putra terbaik negeri ini yang dengan gagah beraninya menyelamatkan coreng moreng wajah Kepolisian. Terutama sosok Komjen yang langsung menyampaikan akan mundur jika FS tak dijadikan tersangka. Kita sebagai masyarakat, sangat patut memberikan penghargaan," ujar Zulkifli lagi. 


Dan yang terpenting dari semua ini adalah, Kapolri harus mempertimbangkan jabatannya. Sebab, tidak seharusnya melakukan tindakan tegas terhadap FS setelah mendapat desakan para seniornya yang ada dalam tim khusus. 


"Kapolri seharusnya profesional dalam penanganan kasus yang merusak citra Polri ini. Andai para jenderal bintang tiga itu tak menunjukkan heroismenya, kasus ini pasti tidak terungkap karena Kapolri dinilai kurang serius dalam menegakkan hukum. Dengan kasus ini, Kapolri harus instropeksi diri," urai mantan wartawan ini.


Kategori : News

Editor     : AHS


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama