PT APD Tahan Ijazah Calon TKI, Mau Ambil Bayar Rp300.000 - Rp1 Juta

MEDAN, suarapembaharuan.com - Perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) PT. Adila Prezkifarinddo Duta (APD) yang berada di Jalan Turi, No 3 menyandera dokumen asli para calon tenaga kerja yang akan dikirim ke Malaysia. 


Ist

Para tenaga kerja yang sudah melakukan pendaftaran dan pemasukan berkas sekitar bulan November 2021, dan dijadwalkan akan dikirim pada bulan April 2022, namun sampai sekarang belum juga terealisasi.


Pihak pencari kerja bahkan dibola-bola ketika akan mengambil berkas yang sudah mengendap hampir setahun ini.


Sebut saja, Tiara, salah satu calon TKI yang akan dikirim ke Malaysia, mengatakan dirinya sangat kecewa atas perlakuan pihak perusahaan yang tidak konsisten.


"Kami disuruh tunggu, mulai bulan Desember 2021 lalu, kemudian disuruh tunggu lagi bulan Januari, Februari dan sampai sekarang tak ada juga kejelasannya," kata Tiara, Senin (15/8/2022).


Menurut Tiara, ketika dirinya akan meminta berkasnya kembali yakni KTP, KK dan Ijazah SMA asli, sama pihak perusahaan namun tidak diberi. Pihak perusahaan meminta uang tebusan Rp300.000.


Hal yang sama juga disampaikan calon TKI ke Malaysia, Winda Safrina Tambunan yang berasal dari Pematangsiantar. 


"Kami mengikuti interview bulan November 2011. Tapi sampai sekarang belum juga ada kejelasan," kata dia.


Menurut Winda, ini kali kedua dia datang ke kantor ini untuk meminta berkas tapi belum juga diberi.


"Tapi kalau uang Rp300 ribu berkas hari ini bisa keluar. Ini peraturan baru," kata Winda dan Tiara menirukan penjelasan dari Nurul selaku Office Adila. 


Atas kejadian itu, mereka kecewa dan berharap pemerintah dapat mengatasi permasalahan ini.


Kejadian yang sama juga dirasakan oleh Syahrul Simamora, asal Barus, Kabupaten Tapanuli tengah, calon TKI ke Malaysia. Bahkan Syahrul sudah satu tahun mendaftar dan hanya sekali mengikuti interview.


"Sampai sekarang belum ada kejelasan kapan mau dikirim. Anehnya, ketika mau minta berkas yang ditahan, yakni ijazah SMA,  nggak dikasih. Saya sudah empat kali datang ke mari, tapi katanya harus ada satu juta," kata dia. 


Ketika diminta penjelasan dari pihak perusahaan, Direktur PT Adila  Mangasa Saragih, mengatakan, orangtuanya saja yang datang ya, kemudian pergi meninggalkan wartawan seakan tidak perduli.


Kategori : News

Editor     : AHS

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama