Sandiaga Sebut Restorasi Hanjeli Dongkrak Ekonomi Sukabumi

SUKABUMI, suarapembaharuan.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut restorasi desa wisata Hanjeli yang fokus mengembangkan program ketahanan pangan, mampu mendongkrak sekaligus membangkitkan ekonomi Sukabumi, Jawa Barat.


Foto : Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengunjungi Desa Wisata Hanjeli, Sukabumi, Jawa Barat yang berhasil masuk ke dalam 50 besar desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. [Istimewa]

Hanjeli berhasil masuk ke dalam 50 besar desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Desa tersebut akan mendapatkan dukungan program Moslem Friendly Tourism dari mitra strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Adira Finance selama satu tahun.


"Saya mengapresiasi upaya masyarakat dalam merestorasi komoditas pangan lokal Hanjeli. Dari Hanjeli yang hampir punah ini, sekarang telah dikembangkan dengan penuh kearifan lokal melibatkan masyarakat. Menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja. Ini adalah bagian menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru,” terang Sandiaga dalam keterangan resminya. 


Bicara soal potensi wisata, desa yang terletak di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu, Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, itu menawarkan konsep eduwisata. Yaitu belajar membudidayakan tanaman pangan “Hanjeli” yang hampir punah. 


Tujuan awalnya adalah untuk mengonservasi pangan lokal, lalu membuat olahan dari Hanjeli dengan pendekatan eduwisata agar ada nilai tambah untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Wisatawan diajak untuk belajar mengenal pangan lokal. Mulai dari cara bertanam, panen Hanjeli menggunakan alat tradisional, menumbuk Hanjeli dengan Lisung, serta menampah. 


Desa Wisata Hanjeli menambahkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan dengan membangun karakter geografi “sense of place” yang menekankan seluruh elemen karakter alam dan budaya hingga dapat menciptakan pengalaman berwisata yang berbeda.


Hanjeli merupakan sumber karbohidrat dengan kandungan gizi yang setara dengan padi, sorgum, atau sumber pangan lain. Bahkan, terdapat nilai gizi yang super di dalam Hanjeli, ada kandungan kalsium yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan oleh penderita Osteoporosis. Selain itu tanaman ini aman dikonsumsi penderita diabetes karena indeks glikemik-nya rendah. 


“Ini desa wisata ke-40 dari 50 besar ADWI 2022 yang saya datangi, mengedepankan restorasi pangan lokal, dan tanaman hanjeli juga punya nutrisi yang baik. Di saat kita ingin mewujudkan ketahanan pangan, Desa Wisata Hanjeli bisa membantu mewujudkannya dengan tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu,” kata Menparekraf Sandiaga.


Tanaman hanjeli atau di daerah juga dikenal sebagai jali, enjelai, atau jelai adalah sejenis tumbuhan biji-bijian tropika dari suku padi-padian atau Poaceae. Tanaman ini banyak tumbuh di Desa Wisata Hanjeli.


Di Desa Wisata Hanjeli wisatawan diajak untuk belajar mengenal pangan lokal mulai dari cara bertanam dan panen hanjeli menggunakan alat tradisional. Menparekraf juga mencoba pengalaman itu dan melihat langsung proses pengolahan hanjeli. Bahkan ia sempat mencoba ikut mengolah hanjeli dengan cara tradisional mulai dari menampi bulir lalu memecah bulir hanjeli menggunakan lesung.


Menparekraf Sandiaga juga disuguhi beragam aksi teatrikal dan tari-tarian yang melibatkan warga dari berbagai usia. Sandiaga meyakini, Desa Wisata Hanjeli adalah salah satu lokasi yang bisa menciptakan peluang kerja baru bagi warganya.


"Karena saya lihat bukan hanya ibu-ibu tapi juga anak muda terlibat, ada juga tari-tarian yang sudah ditampilkan tadi, ini adalah bagian menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru yang merupakan tugas dari Pak Jokowi kepada Kemenparekraf untuk membina desa-desa seperti ini agar bisa menjadi sumber ketahanan pangan kita dan ini kunci kemampuan kita untuk bangkit ekonomi pascapandemi," kata Sandiaga.


Menparekraf Sandiaga berharap Desa Wisata Hanjeli bisa semakin populer dan menjadi destinasi wisata favorit. Kemenparekraf disebutnya akan membantu memberikan pendampingan dalam hal pembuatan konten-konten promosi mengingat ada begitu banyak potensi yang bisa digarap dari desa wisata tersebut.


“Jadi bukan hanya bagian dari Geopark Ciletuh Palabuhanratu yang merupakan kearifan lokal," ujar Sandiaga.


Mas Menteri dan rombongan juga menyaksikan demo cara panen menggunakan ani-ani dan belajar menumbuk di atas lisung dengan budaya lokal serta belajar menampi Hanjeli di atas nampah. Selain itu, Mas Menteri didampingi pengelola desa wisata meninjau UMKM suvenir kuliner, kriya, fesyen khas Desa Wisata Hanjeli. 


Terdapat beberapa hasil UMKM seperti rengginang, brownies, tape Hanjeli, teh Waluran, madu, tepung Hanjeli, rengginang Hanjeli, dan sabun Hanjeli.


Kategori : News

Editor     : AHS


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama