Kukuhkan Pengurus MPDI, RE Nainggolan: Lebih Baik Cacat Fisik Daripada Cacat Moral

MEDAN, suarapembaharuan.com - Ribuan penyandang disabilitas di Sumatera Utara (Sumut) yang tergabung di Masyarakat Peduli Disabilitas Indonesia (MPDI) menghadiri pengukuhan Pengurus MPDI masa bakti 2022-2027 di Gedung Rumah Persembahan Jalan Jamin Ginting, Simpang Selayang Medan, Jumat (28/1/10/2022). 



Dengan keterbatasan secara fisik, diharapkan masyarakat difabel semakin optimis untuk mengambil bagian di dalam kehidupan bermasyarakat.


“Saudara sekalian, jangan pernah terpikir untuk menjadi peminta-minta, ada banyak hal yang bisa kita lakukan bersama. Lebih baik cacat fisik daripada cacat moral,” ujar Ketua Pembina MPDI Dr. RE Nainggolan,MM dalam sambutannya usai mengukuhkan kepengurusan MPDI bersama Pembina lainnya seperti Pdt. R. Bambang Jonan, John Eron Lumban Gaol,SE, Drs. Nabari Ginting,MSi, Tomy Wistan dan yang lainnya. 


Turut hadir Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution, Mewakili Gubernur, Ketua Yayasan BUMN untuk Indonesia Harjawan Balaningrat, Direktorat Rehabilitasi Sosial Korban Bencana dan Kedaruratan Kemensos RI Nur Syamsul, Ketua Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI) Arnold Sipahutar.


Kemudian Koordinator Kemanusiaan drg Annita yang juga sebagai Bendahara MPDI, Pembina Yayasan Senior Power Medan L. Manullang, SKM.,MM, Ketua Panitia Jadi Pane, SPd.,MM, Sekretaris Nini Lim dan undangan lainnya.


Mantan Sekdaprovsu itu menyebutkan bahwa serangkaian pengukuhan Pengurus MPDI, juga dilaksanakan penyerahan bantuan berupa sembako bagi penyandang disabilitas yang hadir, pemberian kaki dan tangan pengganti, pemberian kursi roda, tongkat bagi tunanetra dan sembako.



RE Nainggolan meminta kepada Yayasan BUMN untuk Indonesia agar memberikan perhatian bagi para penyandang disabilitas. Dengan peningkatan keterampilan melalui pelatihan-pelatihan, sehingga para penyandang disabilitas memiliki kemampuan untuk sektor ekonomi.


“Secara istimewa, hari ini melalui Yayasan BUMN untuk Indonesia yang dibina Menteri BUMN bapak Erick Tohir, diserahkan bantuan alat Kesehatan bagi tujuh rumah sakit swasta yang ada di Sumatera Utara, senilai 750 juta rupiah,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah para undagan.


RE Nainggolan menitip pesan bagi rumah sakit di Sumut untuk memberikan pelayanan bagi para penyandang disabilitas. 


“Jika hari ini, melalui MPDI rumah sakit dibantu maka kami harapkan agar rumah sakit memberi pelayanan yang baik bagi para penyandang disabilitas,” ujarnya.


Sementara itu, Wali Kota Medan Bobby A Nasution mengucapkan terima kasih kepada panitia atas prakarsa pelaksanaan kegiatan tersebut. 


Menantu Presiden Joko Widodo itu mengaku tersindir dengan pelayanan yang senantiasa diberikan oleh GBI Rumah Persembahan yang dipimpin Pdt R Bambang Jonan melalui YSKI dan kali ini MPDI. 



“Saya merasa sungkan sebenarnya, diundang dan diberi kesempatan untuk berbicara di depan ini. Memang, orangtua kita tulang RE Nainggolan dan bapak pendeta R Bambang Jonan sangat pintar, ini bagaikan sindiran bagi saya dan Pemko Medan untuk lebih memberi perhatian bagi kaum disabilitas,” ujarnya. 


Bobby menyebutkan, dirinya telah nerkomunikasi dengan dinas sosial agar hal ini menjadi perhatian ke depannya.


Menteri BUMN Erick Tohir menyampaikan, bahwa penyandang disabiltas tidak boleh dipandang rendah. Mereka memiliki hak dan tanggungjawab yang sama untuk membangun bangsa. 


Saat ini BUMN memiliki 134 orang sahabat disabilitas yang berhasil melalui tahapan -tahapan seleksi masuk BUMN hingga tahun 2021. 


“Jumlah ini akan terus ditingkatkan, seiring dengan penguatan fasilitas dan sarana yang dapat mendukung mobilitas dan kinerja disabilitas. Maka dukungan berbagai pihak terus kita tingkatkan. Warga disabilitas bukan warga nomor dua,” ujarnya.


Erick mengapresiasi MPDI yang menyatukan para penyandang disabilitas dan non disabilitas untuk saling menopang.


Ketua MPDI Henri/Awie mengungkapkan kebahagiaannya dengan terlaksananya acara tersebut. 


“Momentum hari ini sudah lama kami nantikan, dimana ada saudara-saudara kami yang memberikan perhatian dan topangan bagi kami. Harapan kami, tidak harus sama porsinya dengan yang non disabilitas untuk mendapatkan dan menduduki posisi-posisi strategis, namun berikanlah bagi kami kesempatan yang sama, agar kami bisa lebih maju,” ujarnya.


Kategori : News

Editor     : AHS


2 Komentar

  1. Mantap, ini yg diharapkan rakyat , kesetaraan didunia kerja dan bidang lainnya.Disabilitas atau non disabilitas ya sama-sama manusia yg mempunyai hak sama.

    BalasHapus
  2. Syukurlah masih ada yg peduli dengan saudara/ i kita yg Disabilitas,, saya siap mendukung, utk yg ada di kota Sibolga dan Tapanuli tengah,, dan siap menampung/ menyediakan tempat utk 10,,20 orang,, bila ada kegiatan ,pembinaan buat saudara/ i kita yg Disabilitas tersebut,,,

    BalasHapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama