Apresiasi Kerja Keras Intelijen Ciptakan Suasana G20 Aman dan Kondusif

Oleh : Dwi Cahya Alfarizi 


Apresiasi patut diberikan atas hasil kerja keras seluruh komunitas intelijen dalam menciptakan suasana penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali menjadi sangat aman dan kondusif.



Pelaksanaan KTT G20 di Indonesia telah resmi berakhir dengan aman dan lancar. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari persiapan Indonesia selaku tuan rumah sekaligus Presidensi dalam Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) memang sudah sangat maksimal dilakukan karena telah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum perhelatan forum dunia tersebut diselenggarakan.


Persiapan yang dilakukan tersebut termasuk dari berbagai macam aspek, termasuk penataan venue hingga yang paling disorot dan dianggap penting adalah mengenai faktor keamanan. Seluruh pihak, mulai dari Badan Intelijen Negara (BIN), Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bekerja dengan sangat baik dan maksimal untuk bisa menyambut seluruh tamu negara yang hadir dalam KTT G20 di Bali.


Mengenai hal tersebut, Pengamat Intelijen dan Militer, Ridlwan Habib menjelaskan bahwa dirinya sangatlah memberikan apresiasi tinggi, utamanya adalah terhadap bagaimana kerja keras yang telah dilakukan oleh komunitas intelijen termasuk bagaimana berbagai macam persiapan yang sudah dilakukan oleh Presidensi Indonesia, demi menyiapkan seluruh prasyarat awal sehingga forum G20 bisa berjalan dengan sangat baik, aman dan kondusif.


Baginya, seluruh pihak memang harus benar-benar tetap meningkatkan kewaspadaannya. Hal tersebut dikarenakan pada saat ini banyak sekali posisi di seluruh tamu VVIP berada di Indonesia, seperti keberadaan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Presiden China Xi Jinping hingga total sebanyak 17 kepala negara lain yang telah menghadiri G20.


Justru karena banyak sekali tamu penting VVIP negara tersebut, maka menurutnya masih saja terjadi potensi gangguan keamanan dari pihak-pihak tertentu, sehingga Ridlwan menambahkan bahwa sama sekali kewaspadaan tidak boleh diturunkan dan semua pihak, utamanya komunitas intelijen harus terus menjaga kewaspadaan mereka.


Sejauh ini Pengamat Intelijen dan Militer tersebut terus melakukan pemantauan dan juga menjalin komunikasi dengan rekan-rekan keamanan yang berada di lapangan. 


Memang seluruh pengamanan yang telah diupayakan oleh Indonesia sendiri dikatakan sudah sangat maksimal diupayakan. Meski begitu, bukan berarti sama sekali tidak akan ada potensi ancaman lagi. Namun sejauh ini, keyakinan akan keamanan memang sangat terjamin lantaran berjalannya KTT G20 sama sekali tidak terjadi gangguan yang signifikan.


Dirinya menambahkan bahwa meski sama sekali belum terlihat gangguan signifikan karena kerja keras dan pengamanan yang super ekstra dari para pihak komunitas intelijen, namun pengamanan dan kewaspadaan harus terus diperketat. Bahkan baginya juga sangat penting untuk memantau keamanan di seluruh wilayah hingga di luar Pulau Bali.


Sehingga bukan hanya pada Pulau Bali saja yang dijaga keamanannya dengan sangat ketat, melainkan kota-kota besar lainnya di Indonesia juga benar-benar harus diamankan. Pasalnya, semisal terjadi kejadian yang mengancam kondusifitas meski sekecil apapun, secara otomatis akan langsung menarik atensi berbagai pihak.


Utamanya saat ini Indonesia sendiri sedang sangat disorot oleh dunia, sehingga menjaga citra Tanah Air menjadi hal yang wajib untuk dilakukan. Upaya ini bukan saja bagi para komunitas intelijen dalam menjalankan aksi pengamanannya, melainkan juga harus terus diupayakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Semua pihak benar-benar harus bisa saling mendukung terkait penciptaan suasana yang aman, tertib dan kondusif.


Untuk itu, bagi Ridlwan memang momen penyelenggaraan puncak KTT G20 menjadi sangat krusial untuk terus dikawal demi terus memperbaiki citra Indonesia sendiri di mata dunia. Karena jika negara-negara dunia menganggap Indonesia sebuah negara yang penuh akan kondusifitas, maka bukan tidak mungkin akan ada banyak sekali peluang menguntungkan bagi bangsa ini, termasuk diantaranya adalah peluang akan meningkatnya investasi asing.


Pengamat tersebut menyatakan bahwa mengenai pengamanan di bidang lain seperti siber juga sangat terlindungi karena Deputi Siber BIN, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) hingga Badan Intelijen Strategis (BAIS) hingga aparat keamanan siber lainnya memang sudah melakukan persiapan dan pengawalan keamanan siber dengan sangat maksimal.


Terlebih, juga sejumlah negara yang hadir dalam KTT G20 di Bali memiliki peralatan signal intelligence mereka masing-masing sehingga hal tersebut membuat pengamanan siber G20 menjadi jauh lebih terjamin lagi akan kemungkinan potensi serangan dari pihak luar yang tidak bertanggungjawab.


Pengamat asal Universitas Indonesia (UI) tersebut menjelaskan bahwa sampai saat ini sama sekali tidak ada indikasi gangguan siber apapun yang serius, serta seluruh pelaksanan pengamanan sendiri memang sudah sangat siap secara 100 persen. Hal tersebut juga sesuai dengan ucapan Presiden Joko Widodo. Beliau menyatakan kalau persiapan memang sudah 100 persen dilakukan sehingga publik tidak perlu khawatir.


Karena terus mampu menciptakan suasana dan kondisi Pelaksanaan G20 di Bali dengan penuh rasa keamanan dan kondusifitas, maka sudah sepatutnya kerja keras dari seluruh komunitas intelijen bisa mendapatkan apresiasi yang besar dari seluruh masyarakat Indonesia. Dengan kelancaran KTT G20 ini, pastinya akan sangat banyak hal baik menyertai bagi Indonesia ke depannya.


Penulis adalah Dwi Cahya Alfarizi yang merupakan kontributor Persada Institute.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama