Semua Pemimpin G-20 Sepakat Dengan Deklarasi Bali

BALI, suarapembaharuan.com - KTT G-20 telah ditutup dan menghasilkan G20 Bali Leaders' Declaration. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa semua pemimpin G-20 sepakat dengan Deklarasi Bali, termasuk perwakilan Rusia yang salah satu poinnya berisi soal kecaman terhadap invasi Moskow. Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa awalnya deklarasi diragukan banyak pihak.



"Kepemimpinan Indonesia telah berhasil menghasilkan deklarasi pemimpin G-20 Bali declaration yang awalnya diragukan oleh banyak pihak," kata Jokowi usai menutup KTT G-20 di Nusa Dua, Bali.


Presiden Jokowi juga mengungkapkan pembahasan G-20 Bali Leaders' Declaration berlangsung alot. Salah satu yang menjadi perdebatan adalah soal perang Ukraina. Namun hal itu akhirnya disepakati bahwa perang itu telah melanggar batas.


"Dan akhirnya para pemimpin G-20 menyepakati isi deklarasi yaitu condemnation perang di Ukraina karena telah melanggar batas, melanggar integritas batas wilayah, melanggar integritas wilayah," katanya.


Dalam deklarasi itu juga, ada lima poin penting yang disepakati oleh negara-negara anggota G-20 tersebut. 


Pertama, anggota G-20 akan gesit dan fleksibel menjalankan kebijakan makroekonominya. Para anggota G-20 juga akan terus melakukan investasi publik dan reformasi struktural, serta mempromosikan investasi swasta, dan memperkuat perdagangan multilateral.


Kedua, negara anggota G-20 juga berkomitmen melindungi stabilitas makroekonomi dan keuangan. Caranya dengan mengoptimalkan semua alat yang tersedia untuk mengurangi risiko penurunan, dengan mencatat langkah-langkah yang diambil sejak krisis keuangan global yang pernah terjadi.


Ketiga, para anggota G20 bakal mengambil tindakan untuk mendorong ketahanan pangan dan energi serta mendukung stabilitas pasar. Negara-negara anggota G-20 juga akan memberikan dukungan sementara dan terarah untuk meredam dampak kenaikan harga, memperkuat dialog antara produsen dan konsumen.


Keempat, para anggota G-20 akan terus berinvestasi kepada negara berpenghasilan rendah dan menengah dan negara berkembang lainnya. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan melalui berbagai sumber dan instrumen pembiayaan yang lebih inovatif, termasuk untuk mengkatalisasi investasi swasta untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan.


Kelima, para anggota G-20 berkomitmen untuk mempercepat pencapaian pembangunan berkelanjutan atau SDGs. Dengan begitu, tercapai kesejahteraan untuk para G-20 melalui pembangunan berkelanjutan.


Kategori : News

Editor     : AHS


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama