Bantu Mitigasi Bencana, Sebanyak 15.875 Bibit Pohon Bambu Ditanam

MAGELANG, suarapembaharuan.com – Sebagai langkah mitigasi bencana dan pelestarian lingkungan Indonesia, sebanyak 15.875 bibit pohon bambu ditanam di lahan seluas 27 hektar di Desa Ngargoretno, Magelang Jawa Tengah.



Penanaman dilakukan secara simbolis oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bekerjasama dengan Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP) yang menilai secara ekologis, bambu dapat meningkatkan penutupan vegetasi dengan cepat pada lahan-lahan terbuka di sekitar daerah aliran sungai.


Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, mengatakan kegiatan ini sebagai upaya pencegahan dan pemberantasan kejahatan lingkungan hidup (green financial crime) serta menjadi salah satu rangkaian kegiatan dua dekade PPATK di tahun 2022.


"Hal ini juga senada dengan gagasan ekonomi hijau yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat, sekaligus secara signifikan mengurangi risiko lingkungan," ujar Ivan usai kegiatan penanaman, lewat keterangannya Sabtu (19/11/2022).


Dipilihnya Desa Ngargoretno di kawasan Bukit Menoreh, Magelang karena memiliki kemiringan yang menyebabkan daerah tersebut rawan longsor dan kekeringan. Desa yang dihuni oleh sekitar 1.500 kepala keluarga atau 3.500 jiwa lebih rentan mengalami kekeringan ketika musim kemarau, dan rawan tertimpa bencana longsor ketika musim hujan berkepanjangan.



"Diharapkan dengan program penanaman pohon bambu yang memiliki banyak keunggulan diantaranya dapat mengurangi erosi, mencegah bencana longsor serta mempertahankan serta meningkatkan debit air dari sumber-sumber air di hulu dan sekitar aliran sungai dapat mengurangi risiko bencana di Desa Ngargoretno," ungkapnya.


Selain itu, lanjutnya, Desa Ngargoretno juga memiliki potensi wisata yang luar biasa dengan letaknya di perpaduan Kawasan Perbukitan Vulkanik Menoreh dan Kawasan Karst Marmer Ngargoretno.


"Penambahan beberapa jenis tanaman bambu sekaligus diharapkan dapat mendorong Desa Ngargoretno menjadi daerah wisata edukasi," urai Ivan. 


Ketua Umum FKDKP, Fransiska Oei, menyatakan semangat untuk mengembangkan program wisata berkelanjutan patut diapresiasi dan didukung. 


“Kami berharap program ini dapat terus dikembangkan dan direplikasikan di daerah lain, bagaimana warga, pemerintah setempat, dan pihak swasta dapat berjalan bersama untuk membangun desa dan mensejahterakan masyarakat melalui pendekatan lingkungan dan kearifan lokal," ucap Fransiska.


Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI, Riki Frindos, menambahkan bahwa sebagai lembaga yang sejak lama mengembangkan program konservasi bambu dan pemanfaatannya secara lestari, Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) menyambut baik program penanaman bambu bersama PPATK dan FKDKP. 


“Selain sebagai mitigasi bencana, program ini dapat menambah jumlah keragaman bambu dan keanekaragaman hayati, serta memberikan manfaat ekonomi," pungkas Riki.


Kategori : News

Editor     : AHS


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama