Program RSLH, Djarum Renovasi 10 Rumah di Kabupaten Kudus

KUDUS, suarapembaharuan.com – PT Djarum kembali menjalankan kegiatan bertajuk Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) dengan membiayai renovasi 10 rumah keluarga tidak mampu yang berada di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. 


Foto : Serah terima dari PT Djarum kepada 10 pemilik rumah yang menerima bantuan renovasi rumah dalam program Rumah Sederhana Layak Huni . Ist


Program kolaboratif bersama Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kabupaten Kudus ini merupakan bentuk nyata atas upaya Penanggulangan Kemiskinan Esktrem (PKE) yang digagas Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada 2021.


Bupati Kudus, HM Hartopo mengapresiasi langkah nyata yang dilakukan oleh PT Djarum terhadap upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Kudus demi memberikan hunian yang sehat, aman, dan layak bagi masyarakat. 


Ia berharap program ini dapat memberi manfaat positif bagi para penerima bantuan dan berjalan secara berkelanjutan. Sebab, peran serta pelaku usaha melalui program corporate social responsibility (CSR) sangat diperlukan agar membantu pemerintah mempercepat program penanggulangan kemiskinan ini. 


“Kami mengucapkan terima kasih atas kepedulian dan bantuan yang diberikan oleh PT Djarum kepada masyarakat di Kabupaten Kudus. Rumah yang layak huni adalah salah satu elemen dasar dalam mengentaskan kemiskinan," kata Hartopo dalam keterangan resminya. 


Foto : Kondisi rumah yang telah menjalani program renovasi di Kudus.

"Diharapkan, dengan adanya rumah yang lebih baik, taraf hidup dan kesejahteraan para penerima bantuan dapat semakin meningkat,” ujarnya di sela seremoni “Serah Terima Simbolis Rumah Sederhana Layak Huni”.


Seremoni serah terima dari PT Djarum kepada 10 pemilik rumah tersebut juga turut dihadiri oleh Foekopimda Kabupaten Kudus, Deputi GM Corporate Communications PT Djarum Achmad Budiharto serta perwakilan dari tingkat kecamatan dan desa setempat. Proses seremoni berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah.


Deputi GM Corporate Communications PT Djarum Achmad Budiharto mengatakan, keikutsertaan PT Djarum dalam menyukseskan program RSLH merupakan komitmen mendukung program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan menaikkan taraf hidup masyarakat. Sebelumnya, program renovasi serupa juga sudah dijalankan PT Djarum kepada warga di Pemalang, Jawa Tengah.


“Program renovasi rumah ini tak lepas dari upaya PT Djarum untuk ambil bagian dalam program pengentasan kemiskinan ekstrem agar masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan memiliki rumah yang layak huni. Khusus di Kudus yang merupakan kantor pusat kami, kegiatan ini adalah upaya PT Djarum dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat Kota Kretek,” tutur Budiharto.


Dalam kegiatan ini, PT Djarum melakukan bedah rumah sehingga hunian tersebut memenuhi tiga hal dasar yakni Sehat, Aman, dan Layak. Dari sisi kesehatan, renovasi rumah melingkupi perbaikan terhadap sanitasi air kotor, pencahayaan serta memastikan udara tersirkulasi dengan baik.


Sementara itu, rumah yang direnovasi juga dibangun dengan konstruksi yang kuat dan kokoh sehingga dapat menjadi tempat bernaung yang aman bagi seluruh keluarga. 


Tak hanya itu, renovasi yang dilakukan PT Djarum juga memperhatikan unsur estetika agar setiap penghuni dapat tinggal dengan bahagia dan nyaman di rumah tersebut. Misalnya, untuk lantai dari yang semula tanah kini menggunakan keramik. Lalu untuk atap, dipasangkan plafon agar menghalau udara panas dari genting. 


“Sebagai tempat bernaung, rumah layak huni merupakan aspek penting dalam menjaga dan meningkatkan kualitas hidup manusia. Dengan kualitas hidup yang baik itu, para penghuninya kemudian dapat melakukan hal-hal yang bersifat produktif dan membuahkan perbaikan ekonomi bagi keluarga tersebut,” tutur Budiharto.


Seperti program bedah rumah di Pemalang, Jawa Tengah pada Maret lalu, dalam program di Kudus ini, PT Djarum juga melibatkan warga sekitar untuk berperan serta membangun rumah tetangga penerima bantuan tersebut. Setiap rumah dikerjakan oleh sekitar empat orang warga dengan durasi pengerjaan sekitar dua bulan yang disupervisi oleh tim dari PT Djarum. 


“Selain untuk menguatkan rasa gotong royong, kami juga berharap keterlibatan para tetangga ini bisa menimbulkan dampak ekonomi dan membuat hubungan antar masyarakat semakin guyub dan harmonis,” Budiharto menjelaskan. 


Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus Abdul Halil menyambut positif PT Djarum yang turut menyukseskan program RSLH di Kabupaten Kudus. Ia mengatakan bahwa penerima bantuan merupakan masyarakat yang sudah dipilih berdasarkan beberapa aspek, mulai dari rumah yang tidak layak huni, tidak berada di atas tanah sengketa, memiliki sertifikat hak milik. 


“Kami berterima kasih atas partisipasi PT Djarum yang turut andil dalam program RSLH di Kabupaten Kudus. Kolaborasi antara pemerintah dengan pelaku usaha merupakan energi positif yang sangat dibutuhkan agar seluruh upaya pengentasan kemiskinan dapat terakselerasi dengan baik,” ucap Abdul Halil.


Salah satu penerima bantuan dari program ini yaitu Bapak Kusnandar dari Desa Setrokalangan Kecamatan Kaliwungu, Kudus. Ia mengatakan keluarganya sangat terbantu dan merasa bahagia menjadi salah satu orang yang terpilih. Kini, tempat tinggalnya menjadi lebih layak huni setelah dilakukan renovasi. 


“Saya sekeluarga sangat senang dan tidak menyangka rumah kami yang semula seadanya sekarang menjadi terlihat sangat berbeda dan nyaman ditempati. Terima kasih PT Djarum dan pemerintah Kabupaten Kudus yang turut membantu,” ujarnya.


Selain di dua rumah Desa Setrokalangan, program ini juga diberikan ke delapan rumah lainnya dengan sebaran dua rumah di Desa Pasuruhan, satu rumah di Desa Medini, satu rumah di Desa Getassrabi, satu rumah di Desa Rahtawu, satu rumah di Desa Bulungcangkring, satu rumah di Desa Jetis Kapuan, satu rumah di Desa Loram Kulon.

 

Pada program renovasi rumah di Kudus, PT Djarum mengucurkan dana Rp 500 juta untuk 10 rumah yang diperbaiki, dengan dengan masing-masing bantuan renovasi untuk setiap rumah berkisar Rp 38 juta hingga Rp 52 juta. Angka ini lebih besar dua kali lipat dari rekomendasi anggaran pemerintah. 


Meningkatnya nominal bantuan pada setiap rumah bertujuan agar tidak memberatkan penerima bantuan, mengingat kondisi ekonomi mereka yang terbatas. Sehingga pemilik rumah tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk proses pembangunan.


Kategori : News

Editor     : AHS


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama