LPI: Panglima TNI Yudo Margono Mampu Atasi Separatisme Papua di Tahun 2023

JAKARTA, suarapembaharuan.com - Direktur Eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens mengatakan publik meyakini Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mampu mengatasi masalah separatisme di Papua. 


Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. 

Hal ini berdasarkan hasil survei terbaru LPI terhadap kelas menengah intelektual Indonesia terkait potensi ancaman nasional sepanjang tahun 2023.


Dalam survei itu, kata Boni, institusi TNI merupakan kekuatan sentral yang dapat mengantisipasi spektrum ancaman sepanjang 2023 ke depan terutama separatisme Papua.


"Keputusan Presiden Jokowi yang memilih Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI yang diharapkan dapat memberikan perspektif baru dalam menghadapi kerawanan situasi nasional sepanjang 2023 termasuk di Papua," ujar Boni Hargens di acara rilis hasil survei nasional LPI, di Hotel Aryaduta Semanggi, Jakarta, Jumat (23/12/2022).


Survei LPI ini dilakukan pada 5 Desember sampai 16 Desember 2022 dengan metode google form, surel, WhatsApp, zoom dan wawancara tatap muka. Jumlah sampel dalam survei ini sebanyak 900 orang yang terdiri dari para para dosen/pakar, peneliti, anggota LSM/NGO, dan aktivis/seniman. Margin of error survei ini berada di kisaran 2% pada tingkat kepercayaan ± 98%. 


Teknik sampling yang digunakan pada riset ini adalah cluster sampling di mana analisis dilakukan pada sampel yang tersusun dan diseleksi berdasarkan parameter yang telah ditentukan sebelumnya. Parameter penentu ini dapat berupa demografi, latar belakang, atau atribut lainnya yang dapat menjadi fokus penelitian.


Dalam survei terbaru LPI itu, kata Boni terdapat empat indikator ancaman pada 2023, yakni stabilitas nasional dan ancaman resesi ekonomi; politik identitas; kekerasan horizontal dan separatisme Papua; serta terorisme dan ancaman ideologi.


Pada indikator kekerasan horisontal dan separatisme Papua, ujar Boni, skor TNI berada di rating pertama, dengan skor penilaian 2,9500 yang disusul oleh institusi Badan Intelijen Negara (BIN) 2,9300 dan Polri yang mendapatkan skor 2,9200. Interval penilaian dari 0 hingga 3. 


"Responden berharap kolaborasi TNI, BIN dan Polri dapat menghasilkan langkah dan aksi nyata untuk menetralisir ancaman separatisme di Papua yang diprediksi intensinya akan meningkat pada 2023," jelas Boni.


Kategori : News

Editor     : AHS


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama