Kunjungi Museum De Tjolomadoe, Ijeck: KGPAA Mangkunegara IV Menginspirasi dan Visioner

SOLO, suarapembaharuan.com - Kunjungan kerja ke Jawa Tengah, Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah menyempatkan  diri berkunjung ke Museum De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin kemarin.


Ist

Ijeck sapaan akrab Wagub mengaku serasa memasuki lorong waktu usai melihat ragam koleksi benda di dalam Museum De Tjolomadoe. “Saya membayangkan di zaman itu pabrik ini berdiri seperti apa. Melihat museum ini tergambarlah bagaimana dulu pabrik ini beroperasional,” ujar Ijeck.

 

Disampaikannya, museum ini tidak sekadar menyuguhkan koleksi tapi juga memberikan edukasi, bahkan pendirinya Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegara IV menjadi inspirasi karena memiliki pemikiran yang visioner membangun pabrik gula saat itu.

 

“Satu hal yang luar biasa menurut saya karena pabrik ini berdiri sebelum negara ini merdeka, tahun 1861. Pendirinya Mangkunegara IV berpikir sangat visioner. Ini harus jadi semangat kita generasi bangsa apalagi saat ini kita punya banyak kemudahan dalam akses informasi dan lainnya. Dengan pikiran yang visioner seperti KGPAA Mangkunegara IV, ditambah punya kemauan yang besar, tekad yang bulat dan semangat pantang menyerah Indonesia akan semakin maju,” katanya.

 

Lanjut Ijeck, dahulu gula yang diproduksi Pabrik Tjolomadoe diekspor hingga ke luar negeri. Pabrik ini pun menjadi yang terbesar di Asia hingga akhirnya ditutup. Sejarah Tjolomadoe harus jadi masukan agar ke depan lahan-lahan pertanian bisa terus produktif.

 

“Ternyata dahulu kita mampu mengelolah lahan produktif ladang tebu sehingga menghasilkan gula dan bisa diekspor. Sekarang perkembangan zaman permukiman bertambah, lahan-lahan ini berkurang. Ini juga jadi masukan ke depan kita harus berpikir bagaimana lahan-lahan kita ini bisa produktif kembali supaya kita bisa swasembada pangan,” katanya.

 

Sementara itu, Marketing Manager Museum De Tjolomadoe Aji menyampikan pihaknya berharap museum ini bisa terus diramai pengunjung khususnya pra generasi muda. “Semoga bisa didatangi oleh adik-adik kita sebagai wisata  edukasi, agar mereka tahu bagaimana mereka minum pakai gula itu proses pembuatannya seperti apa,” katanya.

 

Ia juga berharap pabrik gula lainnya yang sudah ditutup bisa dijadikan museum seperti De Tjolomadoe. “Semoga beberapa pabrik gula yang  sudah mati atau sudah tutup bisa dijadikan museum juga seperti di sini,” tutupnya.


Kategori : News

Editor     : AAS


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama