JAKARTA, suarapembaharuan.com - Pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa yang juga keponakan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang mengatakan JK spesialis mengantarkan presiden baru ditanggapi aktivis 98 sebagai keinginan JK mencalonkan diri pada Pilpres 2024.
 |
| Wakil Ketua Majelis Nasional Perhimpunan Pergerakan 98 Ihutan Pane. |
Menurut Wakil Ketua Majelis Nasional Perhimpunan Pergerakan 98 Ihutan Pane, pernyataan Erwin Aksa bisa diartikan keinginan JK mendampingi Anies Baswedan pada Pilpres 2024 nanti. Karena itu, ujar Pane yang juga mantan pengurus Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Sumatera Utara ini, JK tak boleh malu - malu jika ingin menjadi Cawapres Anies Baswedan
" Kami melihat lambannya koalisi Partai NasDem - Partai Demokrat - Partai Keadilan Sejahtera atau PKS mengumumkan pendamping Anies salah satunya karena pertimbangan cawapres. Jika membaca gesture dan pernyataan Erwin Aksa bukan tak mungkin JK berambisi mendampingi Anies Baswedan karena JK spesialis mendampingi presiden baru." kata Pane, Jumat ( 28/7/2023). Melihat rekam jejak JK pada Pilpres 2004 dan 2014, sambung Pane, JK memang spesialis mendampingi presiden baru.
" JK digaet SBY pada Pilpres 2004 menang. Kemudian Jokowi menggaet JK pada Pilpres 2014 juga menang. Jika dibandingkan dengan Mayor (Purn) Agus Harimurti Yudhoyono peluang JK mendampingi Anies Baswedan masih terbuka sebagai opsi terakhir jika koalisi Partai NasDem - Partai Demokrat dan PKS kesulitan mencari cawapres." ujar Pane.
Masalahnya, sambung Pane, JK harus mendapat persetujuan dari SBY dan Surya Paloh serta petinggi PKS agar pasangan Anies - JK bisa mendaftar sebagai Capres - Cawapres 2024." Kalau Anies Baswedan kami yakin akan setuju jika JK mendampinginya. Sebab kedekatan antara Anies - JK termasuk pandangan politik keduanya sangat dekat dan pernah jadi "penghuni" istana saat Anies jadi Menteri Pendidikan dan JK sebagai Wakil Presiden 2014 - 2019." pungkas Pane.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar