Sukses Lakukan PSR Dengan Asian Agri, KUD Sawit Subur Lanjutkan Kemitraan Tahap II

TANGERANG, suarapembaharuan.com –  Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Subur melangsungkan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan pihak perbankan, selaku penyalur bantuan dana PSR, yang bertempat di Hotel JHL Solitaire Gading Serpong, Tangerang, Banten.


Poto : Ketua KUD Sawit Subur, Bambang Haji Sucipto berfoto bersama Manajer Kemitraan Wilayah Ukui - Asian Agri, Hendra S Saragih saat acara Penandatangan Perjanjian Kerjasama (PKS) program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Serpong, Tangerang, Banten

Direktur Penghimpun Dana BPDPKS, Sunari menjelaskan “PSR merupakan program strategis nasional untuk membantu pekebun rakyat memperbaharui perkebunan kelapa sawit menjadi kebun kelapa sawit yang berkelanjutan dan berkualitas. Oleh karena itu, melalui penandatanganan perjanjian kerja sama antara 3 pihak tahap XII (dua belas) ini, diharapkan agar para kelembagaan memiliki integritas yang tinggi dalam penggunaan dana yang diberikan untuk mewujudkan kebun petani yang berkelanjutan dan berkualitas,” ujar Sunari.


Salah satu KUD yang menerima dana BPDPKS adalah KUD Sawit Subur yang merupakan mitra Asian Agri. Ini merupakan kedua kalinya KUD tersebut mendapatkan dana dari BPDPKS.  Sebelumnya, pada tahun 2018, KUD Sawit Subur telah mendapatkan dana PSR seluas 492 Ha, dan di tahun 2023 adalah seluas 144 Ha. 


Ketua KUD Sawit Subur, Bambang Haji Sutjipto, menjelaskan “Ini adalah kedua kalinya KUD kami mendapatkan dana PSR dan kami akan menggunakan dana ini untuk membangun kebun kelapa sawit anggota kami dengan baik. Kunci kesuksesannya adalah dengan melakukan pembangunan kebun kelapa sawit bersama mitra yang tepat untuk mewujudkan kebun petani yang berkualitas,” ujarnya.


Ket Gbr : Foto Ketua KUD Sawit Subur, Bambang Haji Sucipto  sesaat setelah menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Serpong, Tangerang, Banten (31/8)

Lebih jauh Bambang menjelaskan bahwa saat menerima dana pertama dari BPDPKS pada tahun 2018 mereka telah bermitra dengan Asian Agri. Kemudian dengan kemitraan yang terjalin, capaian produktivitas KUD Sawit Subur terbukti diatas rata-rata sehingga mereka mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pertanian.


“Bermitra dengan Asian Agri saat menerima kucuran dana BPDPKS di 2018 telah membawa hasil yang menggembirakan. Kebun kami, yang dibangun oleh Asian Agri   berhasil meraih  penghargaan sebagai kebun dengan produktivitas TBS tertinggi di TBM-3 dari Menteri Pertanian Republik Indonesia pada 27 Feb 2023.  Pada TBM-3 dari sisi usia tanaman biasanya tanaman belum menghasilkan maksimal atau istilah awamnya buah pasir. Namun ditangan Asian Agri, produksi TBS tanaman TBM-3 kami diatas rata-rata. Jadi kali ini pun kami sangat yakin, bahwa bermitra dengan Asian Agri kami akan meraih kesuksesan yang sama. Kami puas bermitra dengan Asian Agri,” imbuh Bambang.


Sementara itu ditempat terpisah, Head of Partnerships Asian Agri, Rudy Rismanto menyatakan bahwa kemitraan merupakan target Komitmen Keberlanjutan Asian Agri 2030, sehingga perusahaan senantiasa melakukan beragam upaya untuk memperkuat kemitraan dengan petani. 


“Kemitraan dengan petani merupakan salah satu strategi bisnis perusahaan dan merupakan salah satu target pilar pertama dalam Komitmen Keberlanjutan Asian Agri 2030.  Oleh karena itu perusahaan terus memperkuat kemitraan dengan petani melalui pendampingan dan pelatihan, baik dalam bidang kelembagaan, teknis budidaya kelapa sawit, peremajaan kebun kelapa sawit petani,” ujar Rudy.


Ket Gbr : Foto Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Serpong, Tangerang, Banten (31/8)

“Kami sangat senang dan bersyukur karena kemitraan dengan KUD Sawit Subur pada tahap I sukses sehingga mewujudkan kebun kelapa sawit petani yang berkualitas. Hal ini terbukti dengan penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Pertanian.  Kami juga siap untuk melakukan pembangunan kebun kelapa sawit KUD Sawit Subur untuk Tahap II ini,” ujar Rudy.


Pada Tahap II, luas kebun kelapa sawit KUD Sawit Subur yang dimitrakan dalam PSR adalah seluas 144 Ha milik 58 orang petani yang berlokasi di Desa Kampung Baru, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau. Sebelumnya, pada tahun 2019 sudah dilakukan pembangunan kebun Tahap I seluas 538 Ha milik 269 petani. 


Tentang Asian Agri


Asian Agri merupakan salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah (CPO) sejak tahun 1979. Hingga kini Asian Agri mengelola 100.000 hektar kebun kelapa sawit dan mempekerjakan lebih dari 20.000 orang.


Sebagai perintis program Pemerintah Indonesia Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans), Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektar kebun kelapa sawit, serta membina kemitraan dengan petani swadaya untuk membawa dampak positif terhadap kesejahteraan dan peningkatan ekonomi petani.


Dengan menerapkan kebijakan tanpa bakar dan praktik pengelolaan kebun secara berkelanjutan, Asian Agri membantu petani mitra untuk meningkatkan produktivitas, hasil panen, kemamputelusuran rantai pasok, sekaligus mendukung mereka memperoleh sertifikasi. Pabrik Asian Agri menerapkan teknologi terbaik memanfaatkan energi hijau yang dihasilkan secara mandiri, dalam rangka meminimalisasi emisi gas rumah kaca.


Seluruh unit bisnis dalam naungan Asian Agri telah memperoleh sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil). Saat ini perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatera Utara, Riau & Jambi serta perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah 100% bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaannya. 


Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan produsen CPO terkemuka telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya. Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant - Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi.


Kategori : News


Editor     : AHS


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama