Bentrok di Bitung Menjelang Kampanye Pemilu dan Pilpres, Aktivis 98 Minta Polri Tindak Tegas Dalang Kericuhan

JAKARTA, suarapembaharuan.com - Bentrokan antarkelompok warga di Kota Bitung Sulawesi Utara (Sulut) pada Sabtu (25/11/2023) sore. Peristiwa tersebut viral di media sosial atau medsos dan memicu beragam reaksi. Belakangan diketahui, bentrokan tersebut terjadi di pusat kota Kelurahan Bitung Timur, Kecamatan Maesa, Kota Bitung.


Foto: Bentrok di Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (25/11/2023). Ist

Sejumlah orang terlihat menyerang kelompok lainnya. Tak hanya itu, ada bendera sebuah negara yang dibawa oleh seorang warga yang diduga terlibat dalam bentrokan massa tersebut. Aksi balasan pun terjadi.


Aktivis 98 Sahat Simatupang yang juga Dewan Pengarah Relawan Nasional 14.AM pendukung Anies - Gus Muhaimin, meminta Polri segera menangkap otak kericuhan di Bitung secepat mungkin agar dampak kericuhan tidak melebar kemana - mana. Apalagi kampanye Pemilu dan Pilpres akan segera dimulai 28 November 2023 atau tiga hari lagi.


" Polri harus bertindak cepat menangkap dalang kericuhan karena kami mencium ada upaya kelompok tertentu menjadikan bentrok di Bitung menjadi isu perang Israel - Palestina. Kami yakin TNI/Polri dan Pemerintah Kota Bitung dan Pemprov Sulut bisa menyelesaikan kericuhan tersebut. Kita semua ingin Indonesia yang damai." kata Sahat Simatupang, Sabtu malam (25/11/2023).


Wali Kota Bitung Maurits Mantiri memberikan pernyataan terkait situasi Kota Cakalang. Dalam pesan resmi di grup WhatsApp Media Pemerintah Kota Bitung, Maurits Manti menyampaikan sejumlah hal menyikapi perkembangan terkini di kota Bitung.


Menurut Maurits, saat ini pusat Kota Bitung dalam keadaan kondusif dan aman terkendali." Untuk itu atas nama Pemerintah kami menghimbau kepada seluruh masyarakat kota Bitung untuk bersama-sama menjaga situasi dan kondisi tetap kondusif," beber Maurits Mantiri.


Maurits melanjutkan, pemerintah bersama semua stake holder seperti tokoh agama, tokoh masyarakat dan unsur TNI/Polri kini sedang bersama-sama di lapangan untuk menyelesaikan selisih paham. 


" Untuk itu marilah kita bersama-sama mendukung upaya pemerintah di lapangan dengan tidak menyebarkan foto dan video yang dapat memprovokasi berbagai pihak. Bersama-sama menjaga lingkungan kita, saling menegur dan saling mendamaikan agar tidak terprovokasi oleh oknum-oknum yang menginginkan perpecahan," ujarnya.


Kategori : News


Editor      : ARS

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama