Ganjar Dengar Curhat Petani Kendari Soal Subsidi Pupuk

KENDARI, suarapembaharuan.com - Calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, mengadakan dialog hangat dengan tokoh agama dan masyarakat setempat di Kendari, Sulawesi Tengara, Minggu (3/12/2023). 



Dalam dialog itu, Ganjar memilih mendengarkan curhat para petani yang selama ini merasakan kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi di daerah mereka.


“Saya mau tanya ini, biasanya pupuk apa yang sulit?," tanya Ganjar saat dalam dialog  tersebut.


Suara dari perwakilan petani pun muncul, menyuarakan masalah yang kerap kali terabaikan. "Kalau kita di kampung ini, Pak, urea, susah. Kan sekarang adanya NPK, sekarang juga susah," ungkap perwakilan petani dengan nada prihatin.


Tidak hanya membatasi diri pada curhatan, Ganjar dengan tajam menanyakan lebih lanjut tentang syarat mendapatkan pupuk bersubsidi. 


Salah satu syarat adalah memiliki lahan di bawah dua hektare. Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa para petani dengan lahan melebihi batas maksimal juga menginginkan bagian dari subsidi.


“Jadi artinya sebenarnya boleh enggak itu? (Terima subsidi)," tanya Ganjar, mencoba membongkar esensi permasalahan yang kompleks.


“Ya sebenarnya kan enggak boleh,” jawab perwakilan petani itu.


“Sebenarnya enggak boleh. Bapak ibu sekali lagi terkonfirmasi di Kendari sekarang, bahwa kemudian kontrol barang subsidi itu kalau tidak ketat kasihan petani. Itulah kenapa harus ada data pertanian, maka menjadi korban lah para petani nyarinya sedikit,” papar Ganjar.


Mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut menyoroti pentingnya memiliki data pertanian yang lengkap dan tepat guna. Hal ini, menurutnya, dapat menghindarkan para petani penerima subsidi dari ketidakadilan dan menjaga integritas program subsidi pupuk.


“Berapa jumlah petani kita, ada di mana, luas lahannya berapa, tanam apa, bahasa saya siapa, ada di mana, siapa itu petaninya siapa, ada di mana, di mana itu lokasinya, tanahnya nanti dia kontrak, sewa buruh, atau milik, berapa luasan lahannya, nanti kita akan tahu apakah mereka berhak mendapatkan pupuk bersubsidi atau tidak,” tegas Ganjar, merinci langkah-langkah yang perlu diambil untuk menciptakan sistem yang adil dan transparan. 


Ganjar Pranowo tidak hanya berhenti pada pendengaran masalah. Dia mengumumkan telah menyiapkan upaya naik kelas bagi para petani. Dari persiapan pabrik pupuk sendiri, sumber daya manusia yang mumpuni, hingga memastikan produksi mencapai seluruh langkah distribusi ke para petani.


“Ini harus ditangani dengan cepat,” seru Ganjar, menandaskan komitmennya.


Kategori : News


Editor      : AHS

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama