JAKARTA, suarapembaharuan.com - Legenda hidup pelari nasional Indonesia, Maria Lawalata menginisiasi ajang lari bertajuk Patriot Run Indonesia Emas. Kejuaraan ini diselenggarakan di Bekasi pada 21 September 2025 mendatang dengan melombakan dua nomor 5 km dan 10 km untuk kategori pelajar, umum, master, dan disabilitas.
"Ide untuk menggelar lomba lari ini sudah bergelora di hati saya setelah tidak lagi aktif berkompetisi. Saya ingin mengenang gelora perjuangan di SEA Games Manila 1991 yang begitu ketat dan menegangkan dalam meraih medali emas nomor lari marathon sekaligus mempertahankan gelar juara umum bagi Indonesia," katanya di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Senayan, Jakarta, Selasa (8/7/2025).
Melalui lomba ini ia berharap tetap terus memberikan kontribusi kepada olahraga atletik di tanah air terutama pada ajang lari yang kini begitu digemari oleh masyarakat. Ia berharap lomba edisi perdana ini mampu terus berlanjut hingga beberapa edisi ke depannya.
Selain mengadakan launching pendaftaran peserta, Maria juga menyerahkan medali emas miliknya yang menjadi penentu Kontingen Indonesia meraih gelar juara umum SEA Games Manila 1991 kepada Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta yang bakal dipajang di Museum Kemenpora yang berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah.
Ketua Panitia Pelaksana, R Larasati, menegaskan bahwa ajang ini sudah siap digelar sebagai salah satu lomba lari tingkat nasional yang diharapkan menjadi penuh makna. Baik dari segi jumlah peserta maupun sukses penyelenggaraan.
"Tentu kami sudah siap menggelar Patriot Run Indonesia Emas. Makanya hari ini kami mengadakan launching jersey dan membuka pendaftaran peserta. Target kami sebanyak 10.000 peserta," ungkap dia.
Yang menarik dari ajang kali ini adalah dengan dilombakannya kategori disabilitas.
Race Director acara, Dicky Aulia Fatonah Sidiq, menyebut bahwa ini adalah pertama kalinya kategori disabilitas dilombakan secara resmi.
"Sebenarnya buat disabilitas tidak menargetkan banyak (peserta), karena ini juga baru. Paling tidak ada ratusan saja kita sudah tahu disabilitas ini bisa kita adakan lomba. Karena kita lihat beberapa even, disabilitas ini hanya eksibisi," kata Dicky.
Kategori disabilitas hanya akan ada di nomor 5 km. Selain kategori disabilitas, ada juga kategori pelajar dan umum untuk nomor 5 km. Sementara untuk nomor 10 km akan ada tiga kategori, diantaranya pelajar, umum, dan master (40 tahun ke atas). Start dan finis bertempat di Stadion Patriot Bekasi.
Lomba lari ini merangkai banyak tujuan, di mana salah satunya adalah untuk mendukung program Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Selain itu juga untuk mendukung perjuangan Kontingen Indonesia dalam pesta olahraga antarnegara Asia Tenggara, SEA Gamas Thailand 2025, Desember mendatang.
Gairahkan Industri Olahraga
Kementerian Pemuda dan Olahhraga (Kemenpora) menilai lomba lari marathon Patriot Run Indonesia Emas 2025 bakal mampu menggairahkan industri olahraga nasional. Olahraga lari kini telah menjadi ajang yang sangat digemari masyarakat. Popularitasnya pun dinilai berpotensi menghidupkan industri olahraga di Indonesia.
Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora Raden Isnanta, yang mewakili Menpora Dito Ariotedjo dalam konferensi pers mengatakan bahwa perputaran ekonomi akan menggeliat lewat ajang tersebut dan turut menghidupkan industri olahraga.
"Jumlah orang yang masuk sudah ribuan, dan yang datang bukan hanya dari Bekasi, tapi bisa jadi dari berbagai daerah di Indonesia, karena ini event nasional. Kalau dikalkulasi, logikanya orang minimal membelanjakan Rp2–3 juta tiket, hotel, makan, minum, dan kebutuhan lainnya. Nah, tinggal dikalkulasi saja," ucap Isnanta.
"Kalau ada sekitar 4.000 orang saja, tinggal dihitung belanjanya tadi. Apalagi kalau pesertanya tembus 10 ribu. Itu nilai uang yang akan beredar. Dan itu baru dari peserta. Belum lagi dari penonton, UMKM akan hidup, penginapan, transportasi, dan lainnya," tambahnya.
Lebih lanjut, Isnanta mencontohkan kegiatan taekwondo di Magelang beberapa waktu lalu, di mana perputaran uang dari 1.500 peserta mencapai kurang lebih Rp16 miliar.
"Jadi, melalui event ini kita bisa menerapkan pola yang sama," katanya. Di sisi lain, Isnanta menyebut bahwa Kemenpora akan menerapkan sejumlah strategi agar tercipta ekosistem industri olahraga lewat lomba marathon Patriot Run Indonesia Emas 2025 di Bekasi ini.
Strateginya, pihaknya bersinergi dengan media untuk menyebarkan informasi ini kepada semua masyarakat, agar para atlet dan masyarakat mengetahui akan adanya event ini. Dan pastinya nanti Ricky Suhendar sebagai perwakilan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono, dengan media lokalnya akan ambil bagian dalam membesarkan informasi-informasi ini.
Dengan demikian, masyarakat paham dan mengetahui ajang lari ini, sehingga ini bagian penting untuk menyemarakkan dan memberikan kontribusi besar terhadap partisipasi olahraga.
"Kami dengan Maria Lawalata (legenda hidup pelari nasional dan inisiator acara) sebelumnya sudah menggelar event-event lari dengan menggandeng mitra dan kini kita ingin menghadirkan para legend-legend di bidang atletik, termasuk tokoh-tokoh, seperti artis yang suka lari, karena ini bagian dari magnet untuk membuat orang-orang itu juga hadir berpartisipasi, karena tidak akan ada prestasi tanpa partisipasi," pungkasnya.
Terkait informasi jaminan keamanan, kesehatan, hingga layanan lainnya, Isnanta menyebut jika panitia sudah menyiapkannya di lokasi, sehingga memberikan keyakinan kepada peserta, terlebih titel ajang ini cukup keren.
"Dari sisi nama Patriot itu keren sekali, kemudian disambung dengan kata Indonesia Emas, jadi orientasi kita pada ajang ini ke sana, yakni menuju Indonesia Emas 2045. Ini bukan sekadar lomba lari, tapi menjadi simbol semangat kebangsaan dan kemajuan olahraga nasional,” jelas dia.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar