MEDAN, suarapembaharuan.com – Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara, Dr. Naslindo Sirait, menilai film The Sun Gazer: Cinta dari Langit yang diproduksi oleh Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) bukan sekadar tontonan, melainkan juga tuntunan yang sarat makna sosial dan edukasi.
Menurut Naslindo, film ini hadir sebagai medium untuk menanamkan kembali nilai kebersamaan, gotong royong, dan saling menguatkan di tengah tantangan zaman. “Hari ini BMI hadir menjadi inisiator, produser dari sebuah film berjudul The Sun Gazer: Cinta dari Langit. Ini layak untuk kita tonton sebagai edukasi, dan juga menginspirasi kita semua bagaimana menjalani kehidupan ini bukan secara individu, tapi bersama, berdampingan, bergotong royong, dan saling mengingatkan sebagai sesama anak bangsa,” tegasnya, Rabu (20/8/2025).
Film yang akan diputar dalam rangkaian peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78 di Medan ini mengangkat isu-isu aktual, mulai dari pentingnya ekonomi syariah, bahaya judi online dan pinjaman ilegal, hingga semangat pemberdayaan UMKM melalui koperasi. Bagi Naslindo, pesan yang dibawa film tersebut sejalan dengan peran koperasi sebagai pilar ekonomi kerakyatan.
Senada dengan itu, Ketua Panitia Sarasehan sekaligus Ketua Koperasi Pers Indonesia, Devis Abuimau Karmoy, menekankan bahwa film ini dapat menjadi ruang refleksi bagi gerakan koperasi untuk kembali pada jati dirinya. “Lewat film, kita belajar tentang makna cinta, pengorbanan, dan kebersamaan. Semua nilai itu sejalan dengan jiwa koperasi. Sarasehan setelah nobar ini diharapkan menjadi wadah untuk merumuskan langkah nyata koperasi di Medan,” ungkap Devis.
Naslindo pun mengajak seluruh masyarakat, khususnya insan koperasi, untuk hadir menonton film ini di bioskop sekaligus mengikuti sarasehan gerakan koperasi yang digelar di Cinepolis Plaza Medan Fair dan D’Palazz Café. “Mari kita dukung dengan hadir di bioskop menonton film ini. Karena dari layar lebar, kita bisa mendapat inspirasi untuk menggerakkan langkah nyata koperasi dalam menjawab tantangan zaman,” ujarnya.
Bagi Naslindo, kolaborasi antara seni, budaya, dan gerakan koperasi ini menjadi bukti bahwa koperasi tidak hanya bicara soal ekonomi, tetapi juga membangun kesadaran sosial dan kebersamaan di masyarakat.
Kategori : News
Editor : ARS
Posting Komentar