JAKARTA, suarapembaharuan.com - Teknologi Virtual Reality (VR) yang selama ini dikenal luas sebagai media hiburan dan gim kini semakin merambah ranah pendidikan, membawa transformasi signifikan dalam cara belajar siswa di Indonesia.
Salah satu bukti nyata tren global ini hadir melalui inisiatif kreatif tim dosen Universitas Mercu Buana (UMB), yang berhasil memperkenalkan metode pembelajaran berbasis VR di Sekolah Al-Husna, Tangerang Selatan. Program inovatif ini didukung penuh oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi lewat skema hibah pemberdayaan berbasis masyarakat, yang memungkinkan pelaksanaan kegiatan edukasi modern dengan teknologi mutakhir.
Kegiatan yang digelar pada tanggal 4, 8, dan 12 September 2025 ini bertujuan menghadirkan pengalaman belajar yang selama ini sulit diwujudkan dalam kelas konvensional. Lewat perangkat VR, para siswa dapat 'berkelana' ke tempat-tempat yang biasanya hanya bisa dijangkau lewat buku atau gambar, seperti mengunjungi ruang angkasa dan melihat langsung sistem tata surya dalam format imersif. Hal ini memungkinkan mereka memahami konsep-konsep sulit secara lebih cepat dan mendalam, sekaligus menumbuhkan rasa empati yang kuat.
"Dengan VR, anak-anak bisa merasakan pengalaman seolah nyata. Ini mempercepat pemahaman konsep sekaligus menumbuhkan empati," ujar Dosen Desain Komunikasi Visual UMB sekaligus ketua pelaksana program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), Nurlela, s.Sn.,M.Ds dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/9/2025).
Pernyataan ini menggambarkan bagaimana VR tidak hanya menjadi alat bantu belajar, tetapi juga medium yang mampu menghubungkan siswa secara emosional dengan materi yang mereka pelajari.
Tak hanya itu, Penggunaan VR di kelas juga memberikan kebebasan bagi guru untuk menyesuaikan materi pembelajaran secara lebih interaktif. Dengan beragam video edukatif yang dapat diakses sesuai kebutuhan, proses belajar menjadi lebih dinamis dan menarik. Selama siswa menggunakan perangkat VR, guru tetap dapat mengawasi melalui layar tambahan, memastikan kegiatan belajar berjalan dengan baik dan terkendali. Hal ini membuka peluang bagi para pengajar untuk bereksperimen dengan metode baru yang lebih engaging dan efektif.
Kepala Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al-Husna, Hj. Anizar, S.T., M.Pd., Ph.D. juga menyambut baik inovasi ini dan melihat potensi besar teknologi VR dalam mengubah pola pembelajaran.
"Siswa lebih antusias, sementara guru menemukan metode yang lebih interaktif, Antusiasme siswa yang meningkat adalah indikator keberhasilan metode ini dalam menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan sekaligus mendidik," tambahnya.
Tidak hanya dosen dari satu fakultas, tim UMB yang terlibat terdiri dari berbagai disiplin ilmu, termasuk Indah Fitriana Hapsari, S.Ds., M.I.Kom. dari Desain Produk, dan Yunita Sartika Sari, S.Kom., M.Kom. dari Sistem Informatika. Selain itu, dua mahasiswa dari jurusan Desain Komunikasi Visual, Amelia Nurjanah dan Fredi Setiawan, turut aktif membantu dalam pelaksanaan program ini. Kolaborasi lintas fakultas dan keterlibatan mahasiswa ini mencerminkan semangat bersama untuk mendukung pendidikan yang lebih modern dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Inisiatif UMB ini menjadi contoh nyata bagaimana teknologi bisa menjadi jembatan untuk membuka cakrawala baru dalam dunia pendidikan. Dengan VR, batasan ruang dan waktu dalam belajar menjadi kabur, memberikan siswa kesempatan untuk mengeksplorasi dan memahami dunia secara lebih luas. Langkah ini tentu saja sejalan dengan upaya mendorong transformasi digital yang tidak hanya sekadar mengikuti tren, tetapi benar-benar memberikan dampak positif yang mendalam bagi masa depan pendidikan di Indonesia.
Kategori : News
Editor : AHS

Sukses selalu SIT Al Husna
BalasHapusPosting Komentar