JAKARTA, suarapembaharuan.com - Pecatur terbaik Indonesia, Grand Master (GM) Susanto Megaranto semakin dekat sebagai juara duel match atau dwitarung Grand Master Japfa Chess Festival ke-15 2025. Hasil itu diraih setelah memenangkan babak keempat melawan GM Daniel Quizon asal Filipina.
Kepastian itu diraih setelah Susanto berhasil menaklukkan pecatur Filipina GM Daniel Quizon pada ronde keempat catur cepat yang berlangsung di Wisma Serbaguna Senayan, Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Dengan sapu bersih kemenangan ini, Susanto telah mengumpulkan 4 poin hasil dari empat kali kemenangan. Rinciannya, dua menang di catur klasik pada pertandingan hari pertama dan dua poin di catur cepat pada hari ini.
Skor pun 4-0 untuk kemenangan Susanto. Sehingga dua babak lagi di catur kilat yang akan diperlombakan pada besok Rabu (8/10), sudah tidak berpengaruh lagi.
Susanto mengaku sangat menikmati permainan dalam partai duel match ini. Ia melihat Daniel begitu frustasi melawannya. Menurut dia, peluang Daniel bisa mengimbangi perlawanan sebenarnya ada di babak ketiga, karena pecatur Filipina itu diuntungkan dengan bidak putih.
"Penentunya di game ketiga. Tadi dia kan pegang putih, jadi kesempatan dia untuk meraih poin bisa dimaksimalkan. Tetapi pas itu (babak ketiga), saya persiapkan openingnya, mungkin dia kaget dengan pembukaan Prancis dengan variasi terbaru saya. Mungkin di babak keempat udah frustasi bagi dia, kelihatan. Saya rasa dia udah ga bisa main lagi udah frustasi jadi dengan mudah untuk menangnya. Apalagi saya pegang putih, hanya mencari draw aja udah menang (juara)," ungkap Susanto usai pertandingan.
Mengenai kualitas Daniel, Susanto menyebut sang lawan merupakan salah satu pecatur terbaik yang dimiliki Filipina. Usianya pun masih muda, baru menginjak 21 tahun pada November bulan depan. Menurutnya, Daniel kalah di faktor mental.
"Pertandingan dwitarung harus siap mental, apalagi ketemu terus. Mental akan menentukan, terutama di babak-babak awal," jelasnya.
Hasil manis yang diraih Susanto ternyata tak mampu diikuti WIM Shafira Devi Herfesa (2149). Dari empat babak yang sudah dilakoni, ia hanya mampu bermain remis sekali lawan pecatur Kazakhstan WIM Amina Kairbekova (2324) pada ronde ketiga. Selebihnya, Shafira tumbang. Dengan demikian, ia hanya mengumpulkan 0,5 poin, sedangkan Amina meraih 3,5 poin. Pada babak 5 dan 6 besok, sudah tak berpengaruh pada hasil.
Kabid Pembinaan PB Percasi Kristianus Liem harus mengakui kalau Shafira masih kalah kelas dari pecatur Kazakhstan. Dari empat ronde, Shafira punya kesempatan baik di babak pertama catur klasik.
"Sebetulnya di game (babak) pertama peluangnya bagus, itu ada peluang tapi ga bisa karena blunder. Babak kedua kalah mutlak. Di game ketiga tadi draw, oke, itu teori dia paham. Kali ini (babak 4) kalah mutlak juga. Kalah jam terbang udah pasti, bisa juga kalah kelas. Susah banget untuk (sekadar) ngimbangin aja," ungkap Kris.
Menurut Kristianus Liem, Shafira perlu berlatih dan berlatih agar berkembang menjadi pecatur top. Karena hanya itu yang bisa mengasah kemampuannya. "Ya mesti latihan keras lagi aja, ini memang kalah kelas," imbuhnya.
Adapun terkait Susanto, Kristianus Liem mengibaratkan permainan yang ditunjukkannya di ajang ini memang seperti makanan sehari-hari. Menurut dia, permainan Daniel Quizon kalah tipe dari Susanto. "Sebenarnya si Daniel calon bintang barunya Filipina. Tapi ini kan kaya main, tahu-tahu Susanto yang menang. Ini tipe permainan yang cocok buat Susanto. Ini kalah pengalaman saya kira, tapi ilmunya (Daniel) tak kalah,"
Sementara untuk kategori senior putri Japfa Chess Festival persaingan masih ketat dan seru. Perolehan poin di papan atas klasemen belum mengerucut pada salah satu nama. Poin yang dikumpulkan terpaut tipis.
Pada posisi tiga teratas, masih memungkinkan untuk saling kejar mengingat ajang JAPFA Chess Festival baru menyelesaikan 6 babak. Masih ada 3 babak lagi yang dimainkan Rabu dan Kamis nanti.
Adapun tiga pecatur teratas, masing-masing WIM Ivana Lasama (5,5 poin), WNM Virda Rizka Aulia (5 poin) dan WNM Yuni Veronica (4,5 poin).
Hal sama juga terjadi di kategori senior terbuka. Hingga babak 6 yang berakhir Selasa (7/10) malam, FM Fabian Glen Mariano berhasil mengudeta IM Danny Juswanto. Glen mengoleksi 5,5 poin, sedangkan Danny memperoleh 5 poin.
Di urutan ketiga IM Aditya Bagus Arfan juga sudah ancang-ancang membuat kejutan. Ia mulai memanaskan peta persaingan di kategori ini setelah membukukan 5 poin. Masih ada tiga ronde lagi yang membuat peta perebutan juara belum terlihat.
Belum lagi, pecatur yang menempati urutan 4 sampai 10, poin yang ditorehkan juga identik, yaitu 5 poin. Jadi siapapun yang kuat, punya permainan stabil dan menang mental, dia diprediksi bakal merangkak naik ke atas klasemen.
Sedang pecatur muda FM Satria Duta Cahaya yang kini mengumpulkan 4,5 poin, juga siap meramaikan perebutan gelar juara. Untuk sementara, atlet DKI tersebut terpental di urutan 21 klasemen.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar