MEDAN, suarapembaharuan.com - Badan Pengurus Daerah Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia Sumatera Utara (BPD ASEPHI Sumut), Selasa (11/11/2025) mengadakan rapat kerja (raker) dan sosialisasi Pameran The Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) yang akan berlangsung pada bulan Februari 2026 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
Hadir dalam kegiatan tersebut Dewan Pertimbangan BPD ASEPHI Sumut, Dr Drs RE Nainggolan MM; Wakil Ketua I (Bidang Organisasi, Kelembagaan, Keanggotaan, Pelatihan dan Publikasi), Dra Ernayani Nasution MPd; Wakil Ketua II (Bidang Produksi dan Promosi ), Azri SMAK SE; Sekretaris, Dra Hj Vita Lestari Nasution MSi; Bendahara, Herlina Nasution dan pengurus bidang-bidang serta para anggota.
Sebelum raker dimulai, para pengurus dan anggota BPD ASEPHI Sumut terlebih dahulu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan disusul dengan doa bersama.
Sementara Ketua BPD ASEPHI Sumut, Hj Fatimah Habibie Syamsul Arifin, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Dewan Pertimbangan BPD ASEPHI Sumut, Dr Drs RE Nainggolan MM, mengatakan salah satu tujuan diadakannya raker adalah untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan program kerja yang telah disusun.
"Suatu organisasi yang sukses dan berjalan baik adalah melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan dengan mengacu kepada visi dan misi organisasi," ujarnya.
Adapun visi ASEPHI adalah Menyalurkan aspirasi pengusaha dan perajin di bidang kerajinan untuk lebih mendorong jiwa kewiraswastaan hingga menjadikan para perajin dan produsen sebagai pengusaha profesional dan sekaligus mendukung usaha pemerintah untuk menyukseskan program Pembangunan Ekonomi Nasional.
Sedangkan misi yang diemban ASEPHI adalah membantu mengatasi hambatan dalam proses produksi dan pemasaran; membuka peluang pemasaran produk kerajinan di dalam maupun di luar negeri, membantu pengembangan desain produk kerajinan yang berorientasi pasar; membuka wawasan berpikir para UKM produk kerajinan untuk meningkatkan usahanya; membimbing UKM kerajinan dalam melaksanakan prosedur ekspor dan meningkatkan promosi dagang melalui pameran dan misi dagang; meningkatkan hubungan antar anggota untuk dapat bekerja sama dalam upaya meningkatkan usahanya; mengikutsertakan dalam pameran-pameran dagang di dalam dan luar negeri yang tepat dengan biaya yang terjangkau oleh produsen dan perajin Indonesia, dan membangun dan meningkatkan hubungan kerjasama dengan instansi-instansi pemerintah dan swasta, asosiasi-asosiasi dan lembaga-lembaga promosi dalam dan luar negeri.
BPD ASEPHI Sumatera Utara, lanjutnya, membimbing usaha kecil dan menengah (UKM) kerajinan dalam melaksanakan prosedur ekspor dan meningkatkan promosi dagang melalui pameran. Usaha yg dirintis BPD ASEPHI Sumut ini sudah lama dilakukan namun blm berhasil untuk ekspor. Sedangkan UKM/Perajin dari BPD dan BPC ASEPHI provinsi lain sudah banyak yang berhasil melakukan ekspor ke beberapa negara.
BPD ASEPHI Sumut sudah pernah berupaya mengundang BPD ASEPHI Bali yang telah berpengalaman dalam melakukan ekspor produk UKM ke Malaysia, Jepang dan negara-negara lainnya.
"Namun upaya ini menghadapi kendala yakni adanya keterbatasan dana BPD ASEPHI Sumut. Semoga ke depan kita mampu bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, terutama terhadap dinas yang berkaitan dengan perdagangan ekspor," jelas Hj Fatimah Habibie Syamsul Arifin.
Hal yang paling penting untuk dilakukan adalah meningkatkan hubungan antar anggota untuk dapat bekerjasama dalam meningkatkan usahanya.
"Dengan kata lain harus kompak, mendukung untuk kemajuan bersama. Jangan saling menjelekkan produk sesama anggota, agar ASEPHI kita semakin sukses, maju dan jaya," tegasnya.
Hj Fatimah Habibie Syamsul Arifin juga mengingatkan anggota BPD ASEPHI Sumut akan pentingnya misi untuk membangun dan meningkatkan hubungan dengan instansi pemerintah dan swasta, asosiasi serta lembaga promosi dalam dan luar negeri.
Untuk itu, sekretaris dan ketua bidang BPD ASEPHI Sumut diharapkan dapat segera membuat perencanaan terkait kerja sama tersebut. "Saya harapkan minggu depan perencanaan ini sudah dapat kami terima untuk dilaksanakan," tuturnya.
Sementara Dewan Pertimbangan BPD ASEPHI Sumut, Dr Drs RE Nainggolan MM, dalam arahannya mengungkapkan pentingnya membentuk jaringan kerja atau networking. ASEPHI, ujarnya, harus mampu membangun jaringan dengan semua institusi yang ada.
"Tolong BPD ASEPHI Sumut membuat Memorandum of Understanding (MoU), misalnya, dengan perusahaan-perusahaan. Sehingga dengan demikian ASEPHI Sumut akan memiliki jaringan yang lebih luas untuk promosi," harapnya.
RE Nainggolan juga mendorong agar BPD ASEPHI Sumut aktif menjaring anggota baru sebagai salah satu upaya untuk membesarkan organisasi.
RE Nainggolan juga mendorong agar anggota BPD ASEPHI Sumut dapat memberi hati untuk dapat meningkatkan dan memperkuat organisasi. "Seperti yang dikatakan Ibu Ketua. Jangan saling ada yang menjelek-jelekkan. Bahkan harus saling memberikan dukungan. Bekerja dengan hati itu harus kita lakukan," tuturnya.
Selain itu, anggota BPD ASEPHI Sumut juga diharapkan untuk tidak menganggap remeh terhadap sesama rekan. Masing-masing anggota, ujarnya, memiliki kelebihan.
"Yang terbaik adalah kita memiliki empati terhadap orang lain. Dan kita harus mendorong orang lain untuk lebih maju, agar dengan demikian kita bisa lebih maju lagi. Karena dengan demikian kita bisa berkolaborasi dan karena dengan berkolaborasi maka kita dapat membesarkan organisasi," tuturnya.
RE Nainggolan juga mendorong agar anggota BPD ASEPHI Sumut dapat berpikir kreatif untuk menciptakan aneka kerajinan yang baru.
"Apabila membangun jaringan, bekerja dengan hati, melakukan kolaborasi serta berpikir kreatif dilakukan secara bersama-sama, saya yakin BPD ASEPHI Sumut akan maju dan berkembang tegasnya.
Pameran INACRAFT 2026
Dalam kesempatan itu, Sekretaris BPD ASEPHI Sumut, Dra Hj Vita Lestari Nasution MSi, menjelaskan tentang rencana pameran INACRAFT 2026 yang akan dilakukan pada bulan Februari.
Pameran INACRAFT, lanjutnya, merupakan pameran kerajinan tangan yang diikuti oleh para perajin handicraft dari seluruh Indonesia
Vita Lestari Nasution mengatakan, pameran INACRAFT menjadi sarana yang tepat bagi para perajin handicraft untuk mempromosikan produk kerajinannya sekaligus menjadi ajang pertemuan dengan buyer dari dalam dan luar negeri.
Di samping itu, pameran INACRAFT juga menjadi sarana untuk mencari ide-ide kreatif dalam menghasilkan produk kerajinan tangan.
Vita Lestari Nasution mendorong agar anggota BPD ASEPHI Sumut dapat berpartisipasi mengikuti pameran kerajinan tangan terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Dalam kesempatan itu, Vita Lestari Nasution juga, menjelaskan posisi stand yang tersedia di Pameran INACRAFT 2026 dan kuota yang tersedia untuk BPD ASEPHI Sumut telah terbagi habis untuk anggota. "Kita justru kekurangan stand dan akan mengajukan permohonan tambahan stand ke BPP ASEPHI," jelas Vita.
Kategori : News
Editor : AHS





Posting Komentar