“Keluarga Suami adalah Hama” Diangkat ke Layar Lebar, Anggy Umbara Hadirkan Potret Tajam Dinamika Rumah Tangga

JAKARTA, suarapembaharuan.com — Setelah mencuri perhatian publik sebagai salah satu film pendek paling populer di platform Noice, karya Aditya Santana berjudul “Keluarga Suami adalah Hama” kini bersiap melangkah ke layar lebar. Adaptasi film ini digarap oleh Umbara Brothers Film dan VMS Studio, dengan sutradara Anggy Umbara yang dikenal lewat karya-karya berani dan sarat makna sosial.



Fenomena film pendek ini sebelumnya viral karena keberaniannya menyoroti kompleksitas rumah tangga dari sudut pandang perempuan. Dengan gaya tutur yang tajam, realistis, dan emosional, “Keluarga Suami adalah Hama” mencatat jutaan penonton di berbagai platform digital sejak pertama kali dirilis. Popularitasnya tak hanya lahir dari tema yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, tetapi juga dari keberhasilannya memancing diskusi publik tentang peran, tekanan, dan ketimpangan dalam rumah tangga modern.


Kini, kisah tersebut kembali dihidupkan lewat medium film layar lebar dengan pendekatan sinematik yang lebih dalam. Film ini akan menyoroti dilema antara cinta, realita, dan harga diri seorang perempuan di tengah tekanan keluarga suami yang terlalu mendominasi.


Mengangkat realita yang banyak dialami generasi masa kini, film ini menyoroti fenomena Sandwich Generation atau pasangan muda yang terhimpit tanggung jawab ekonomi antara orang tua, diri sendiri, dan adik-adik yang belum mandiri. Dalam kisahnya, pasangan Damar dan Intan harus berjuang menghadapi tekanan sosial dan finansial yang perlahan menggerogoti kehidupan rumah tangga mereka. Tekanan itu digambarkan seperti “hama” yang mengikis keharmonisan sedikit demi sedikit.



Film ini dibintangi oleh Omar Daniel dan Raihaanun sebagai pasangan suami istri muda, dengan aktris senior Meriam Bellina yang berperan sebagai mertua dominan yang menjadi sosok yang menjadi sumber konflik dan tekanan dalam kehidupan sang menantu. Kehadiran tiga aktor lintas generasi ini menjadi kekuatan utama dalam menghadirkan lapisan emosi yang kompleks dalam cerita.


Disutradarai oleh Anggy Umbara, film ini menggabungkan sensitivitas drama keluarga dengan gaya visual khas sang sutradara yang dikenal lugas dan sarat pesan sosial.


“Keluarga Suami adalah Hama adalah kisah tentang perempuan yang berjuang mempertahankan pernikahannya di bawah tekanan dari hubungan keluarga yang tak sehat. Ini bukan hanya drama keluarga namun ini sebuah cermin sosial,” ujar Anggy Umbara dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (8/11/2025).



Melalui proyek ini, Umbara Brothers Film dan VMS Studio menegaskan komitmen mereka untuk mengangkat IP lokal yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menggugah kesadaran sosial. 


"Lewat kisah di filim ini, kita berharap mampu membuka ruang diskusi baru mengenai relasi rumah tangga, beban mental generasi muda, serta peran perempuan dalam mempertahankan martabat dan keseimbangan hidup berkeluarga," tegasnya. 


Film “Keluarga Suami adalah Hama” saat ini tengah dalam tahap produksi dan dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia pada tahun 2026. Anggy Umbara menyebut film ini bukan sekadar hiburan, tetapi ajakan refleksi tentang cinta, kesabaran, dan batas-batas kompromi dalam kehidupan rumah tangga modern.


Dengan kekuatan cerita yang relevan, akting solid para pemeran, serta visi sinematik yang kuat, “Keluarga Suami adalah Hama” diprediksi menjadi salah satu drama sosial yang paling dinantikan tahun depan dengan menghadirkan realitas rumah tangga generasi Sandwich yang jarang diangkat dengan jujur di layar lebar.


Kategori : News


Editor      : AHS

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama