Menpora Minta Atlet Indonesia di All England Tetap Semangat

JAKARTA, suarapembaharuan.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali meminta atlet bulu tangkis Indonesia yang berjuang di Kejuaraan Bulutangkis All England Open 2021, supaya tetap semangat.


Istimewa

Menpora mengatakan, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) masih berjuang mrnyelesaikan masalah diskriminasi yang dihadapi atlet karena didiskualifikasi secara sepihak oleh penyelenggara All England.


"Kepada teman-teman yang berada di All England tentu pemerintah Indonesia, Bapak Presiden menyampaikan salam dan juga rakyat Indonesia. Jangan melalui kejadian ini membuat teman-teman down apalagi kehilangan semangat," pesan Menpora Amali.


"Kami sangat memahami kekecewaan kalian. Kami sangat tahu telah berlatih luar biasa, tetapi inilah kenyataan yang kita hadapi. Oleh karena itu tetap semangat," pesan Menpora melanjutkan.


Melihat hal ini Kemenpora tak tinggal diam. Menpora Amali terus melakukan komunikasi dengan Dubes RI yang berada di London, Inggris untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan ini.


"Yang kami lakukan tentu melalui jalur-jalur pemerintah. Kita meminta bantuan pihak dari Dubes kita yang ada di London. Saya melihat urut-urutan ceritanya dan perlakuan yang tidak adil. Maka pemerintah sangat menyayangkan dan prihatin dengan kejadian ini," tambahnya tegas. 


Pemerintah terus mendorong federasi (PP PBSI) dimana alur komunikasinya adalah antar federasi. Dalam hal ini PBSI ke BWF. Karena pemerintah tidak bisa masuk langsung ke urusan itu.


"Saya berpesan kepada federasi dalam negeri harus diklarifikasi jangan sampai hal seperti ini terulang kembali. Saya bisa membayangkan perasaan teman-teman pemain, pelatih, ofisial dan pengurus PBSI yang sudah kerja keras tetapi diperlakukan seperti itu tentu kecewa dan sedih," tuturnya.


"Yang bisa kita lakukan adalah mendorong federasi agar berjuang sekuat tenaga atas bantuan dari federasi Asia apalagi Presiden Bulutangkis Asia orang kita Mas Anton Subowo harus bisa bersama-sama menyelesaikan permasalahan ini," urai Menpora. 


Menurutnya, Indonesia di dalam peta bulutangkis dunia bukan negara yang sekedar ikut-ikut saja. All England sudah berkali-kali dilakukan harusnya kesiapan BWF harus bisa lebih siap terlebih di situasi pendemi seperti ini harusnya hal-hal seperti ini sudah bisa diantisipasi.


"Yang kami sayangkan dari panitia BWF-nya. Bahwa setelah mereka dinyatakan tidak boleh berada di dalam lokasi pertandingan. Naik bus sudah tidak boleh, naik lift tidak boleh ini sangat diskriminasi dan melukai perasaan kita," tambah Menpora Amali. 


Staf Ahli Pembinaan Prestasi PBSI Taufik Hidayat merasa pesimis wakil Merah Putih bisa kembali bertanding di All England 2021.


"Kemungkinan sangat kecil ya. Untuk All England agak susah wakil Indonesia bisa bertanding karena berpacu dengan waktu. Negara lain dengan drawing pertandingan sudah berjalan. Jadi, ya tinggal langkah berikutnya bagaimana pertandingan berikutnya bisa lebih detil," ujarnya. 


"Yang membuat kecewa adalah kita sudah ditengah jalan dan pertandingan sudah mulai. Kalau mau melarang ya sebelum pertandingan, kenapa di tengah jalan mereka baru mengeluarkan aturan ini. Ini semacam ada diskriminasi," tambahnya.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama