FUI Bubarkan Kuda Lumping, Pujakesuma Minta Masyarakat Jawa Menahan Diri

MEDAN, suarapembaharuan.com - Pascapembubaran paksa kegiatan seni budaya kuda lumping, Perkumpulan Putra Jawa Kelahiran Sumatera (Pujakesuma) meminta masyarakat Jawa yang ada di Sumatera Utara (Sumut) untuk menahan diri. Masyarakat diminta untuk mempercayakan kasus hukum tersebut penegak hukum.  



Ketua Pujakesuma Sumut Eko Supianto meminta masyarakat Sumut untuk tetap menjaga toleransi pasca bentrokan.

 

"Karena sayang bangsa kami yang besar ini terpecah belah karena tindakan intoleransi. Kami imbau kepada warga Jawa di Sumatera Utara untuk menahan diri proses ini sudah ditangani oleh aparat penegak hukum," ujar Eko. 

 


Eko juga menyayangkan tindakan oknum kepala lingkungan (Kepling) setempat berpakaian ormas yang meludahi seorang perempuan hingga memicu baku hantam antara warga dengan ormas FUI.

 

"Seharusnya sebagai kepala lingkungan menjadi pamong bagi warga," kata Eko.

 

Menurut Eko, tarian jarang kepang merupakan budaya Jawa yang harus terus dilestarikan.

 

"Budaya itu harus tetap dilestarikan. Kita lihat banyak generasi muda yang ikut tarian jarang kepang itu. Kita mengupayakan milenial suka dengan budaya dan mempertahankan budaya kita yang sudah mulai terkikis," ucapnya. 

 

Eko mengatakan saat ini pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Medan.

 


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama