NEW YORK, suarapembaharuan.com - Reptil raksasa yang ini dikenal sangat menakutkan, karena memiliki panjang 48 kaki atau sekitar 14 meter di hutan pada 60 juta tahun yang lalu. Hewan melata ini diperkenalkan oleh Museum Smithsonian.
![]() |
Istimewa |
Reptil berbobot 1,13 ton itu dibangkitkan kembali untuk menjawab rasa penasaran orang-orang tentang bagaimana binatang itu bisa berkembang sedemikian besarnya.
Tapi tenang, hewan tersebut dibangkitkan kembali dalam bentuk patung yang kemudian dipamerkan di Grand Central di New York untuk mempromosikan film bertema reptil jumbo itu.
Para ilmuwan dari Museum Smithsonian merekonstruksi ular raksasa itu, untuk mengetahui bagaimanakah kehidupan di bumi setelah dinosaurus lenyap 'ditelan' zaman.
"Titanoboa adalah predator terbesar di darat setelah kepunahan dinosaurus, setidaknya 10 juta tahun, atau mungkin lebih lama," jelas ahli Paleontologis, Dr. Jonathan Bloch seperti dilansir dari Dailymail.co.uk.
Fosil Titanoboa ditemukan oleh tim ilmuwan internasional di kawasan tambang batu bara di wilayah tropis Cerrejon, Kolombia. Sebelumnya, tak pernah ditemukan fosil hewan bertulang belakang yang hidup 65-55 juta tahun silam di Amerika Selatan.
Pada jaman dinosaurus, Titanoboa adalah ular terbesar dalam sejarah dunia. Bahkan jauh lebih besar ukurannya dibandingkan anaconda, yang selama ini dianggap sebagai ular terbesar di dunia.
Selama zaman Paleocene, Titanoba mucul bersama dengan kura-kura dan buaya prasejarah. Reptil raksasa ini adalah makhluk paling berkuasa di muka bumi kala itu.
Posting Komentar