Menakar Kans Calon Ketua PWI Sumut, Ini Program Kerjanya

Penulis : Henri Sianturi, Produser RCTI-iNews TV Biro Sumut


MEDAN, suarapembaharuan.com - Konferensi daerah (Konferda) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatra Utara direncanakan berlangsung  28-29 Agustus 2021 mendatang. Dua kandidat calon Ketua PWI Sumut periode 2021-2026 sudah diketahui, yakni Hermansjah sebagai incumbent dan Farianda Putra Sinik sebagai penantang. 

Ketua SPS Farianda Putra Sinik dan Ketua PWI Sumut Hermansjah saat audensi ke mantan Kapolda Sumut Irjen Pol (Purn) Martuani Sormin. (Foto: istimewa)

Kans atau peluang kedua kandidat sama untuk memimpin organisasi wartawan yang beranggotakan sekitar 500-an orang lebih ini. Hermansjah dan Farianda Putra Sinik sama-sama mendapat dukungan dari anggota PWI baik yang berada di Kota Medan maupun di kabupaten/kota se-Sumatra Utara. 


Sayangnya untuk menakar kekuatan petahana dan penantang dalam kontestasi bergengsi tersebut belum satupun lembaga survei meliriknya. Apalagi untuk melakukan survei elektabilitas kedua kandidat ke sejumlah kabupaten/kota. 


Nuansa politis pertarungan kedua kandidat calon Ketua PWI Sumut tahun ini cukup memanas. Jauh berbeda dengan lima tahun sebelumnya. 


Kedua kandidat sudah melakukan safari politik ke kantong-kantong suara untuk mendapatkan simpatik calon pemilih. Pendukung kedua kandidat pun sudah saling mengkritisi bahkan kadang membully lewat media sosial (grup WhatsApp). Namun umumnya  etika bahasa masih santun.  


Untuk menakar kekuatan kedua calon Ketua PWI Sumut tahun ini, penulis diberi kesempatan oleh kedua kandidat untuk melakukan wawancara khusus terkait program kerja mereka berdua untuk lima tahun ke depan. 


Calon Ketua PWI Sumut, Hermansjah 

Hermansjah atau yang akrab disapa Herman merupakan Ketua PWI Sumut periode 2015-2020. Tahun ini, Herman kembali maju dalam kontestasi pemilihan Ketua PWI Sumut periode 2021-2026.  

Hermansjah, Calon Ketua PWI Sumut Periode 2021-2026

Dalam ajang bergengsi ini Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab portal analisadaily.com tersebut didukung komunitas Persatuan Wartawan (Pewarta) Polrestabes Medan yang digawangi Chairum Lubis, beberapa jurnalis milineal, termasuk sejumlah anggota PWI dari kabupaten-kota di Sumut. 

Prestasi yang pernah ditorehkan Hermansjah selama memimpin PWI Sumut periode 2015-2020 cukup banyak, meski pihak lawan menganggapnya gagal. PWI Sumut pernah meraih penghargaan sebagai PWI terbaik tahun 2019 setelah Jawa Tengah (Jateng) dan DKI Jaya. 


Selanjutnya  PWI Sumut berhasil menempatkan tiga anggotanya menjadi pengurus PWI Pusat, yakni penasehat HM Yazid (LKBN Antara) dan dua di kepengurusan komisi. Almarhum Ali Murtadho  (Analisa) di Komisi Penyiaran dan Pendidikan dan Dedi Sahputra (Waspada) di Komisi UKW PWI Pusat.


Sejak dipimpin Hermansjah, PWI Sumut juga telah merenovasi gedung PWI Sumut dengan menggunakan dana hibah sebesar Rp1,6 miliar. Kepengurusan PWI kabupaten/kota juga dimekarkan dari semula 9 menjadi 16 kabupaten/kota, serta ditambah dua kepengurusan kelompok kerja (Pokja) terdiri dari Pokja PWI Sibolga dan Pokja PWI Kota Medan. 


Menurut Hermansjah, dalam kontestasi tahun ini dia mengusung lima program inti. Pertama, sumber daya manusia (SDM). Para wartawan harus meningkatkan SDM-nya.  


Kedua, Herman juga akan melanjutkan program Uji Kompetensi Wartawan (UKW). "Kemarin sudah ada 38 angkatan dan ini akan terus kita tingkatkan terutama di daerah-daerah" ujar Herman. 


Ketiga, peningkatan SDM wartawan di daerah. PWI Sumut akan memotivasi dan mendorong anggota PWI di kabupaten/kota untuk meningkatkan ilmu jurnalistik, memahami Undang-Undang No.40 Tahun 1999 tentang Pers, serta Kode Etik Jurnalistik (KEJ). 


"Selain itu, bila diizinkan kembali memimpin PWI Sumut untuk  lima tahun ke depan, kami  memiliki program asuransi kecelakaan dan kematian yang besarnya mencapai Rp100 juta. Ini akan akan segera direalisasikan, tunggu tanggal mainnya" janji Herman. 


Menurut Herman, pihaknya lagi melakukan pendataan. Intinya, asuransi kematian ini bukan diambil dari dana hibah dan tidak menyalahi hukum. "Ini sudah saya diskusikan dengan beberapa orang pengurus," katanya. 


Program keempat, Herman berjanji akan mengaktifkan kembali koperasi PWI Sumut yang sempat vakum. 


"Insya Allah, kami sudah punya satu manager untuk full mengelola dan melaksanakan kegiatan tersebut. Kita akan lihat, apakah ini akan kita kerjasamakan dengan pemerintah kabupaten/kota atau provinsi," ucapnya. 


Program kelima, mendorong wartawan di daerah untuk meningkatkan aktivitasnya. Kalau yang lalu aktivitas kegiatan PWI Sumut banyak terfokus di provinsi, kini dikembalikan ke daerah kabupaten/kota. 


Misalnya, seleksi Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) akan melibatkan kabupaten/kota, begitu juga dengan hari pers nasional. Diharapkannya, kegiatan itu akan berpindah-pindah sehingga tidak terpusat lagi di Kota Medan sebagai ibu kota Provinsi Sumut. 


"Kami akan mengkoordinasikannya dengan Pak Gubernur. Insya Allah, hari pers nasional yang direncanakan tahun 2023 akan dipusatkan di Sumatra Utara" tutup Herman. 


Calon Ketua PWI Sumut, Farianda Putra Sinik 

Sebagai penantang, Farianda Putra Sinik alias Nanda bukanlah kuda hitam. Farianda cukup diperhitungkan incumbent dalam kontestasi pemilihan Ketua PWI Sumut tahun ini. 

Farianda Putra Sinik, Calon Ketua PWI Sumut Periode 2021-2026

Farianda bukan orang baru di dunia pers Sumatra Utara. Farianda juga merupakan owner koran Medan Pos sekaligus Pemimpin Redaksi portal Medanpos Online (MPOL). 

Putra pertama dari almarhum tokoh pers Sumut, Ibrahim Sinik tersebut merupakan Ketua Serikat Perusahaan Surat Kabar (SPS) Sumut dua periode.  


Prestasi yang ditorehkan Nanda selama memimpin SPS Sumut, pernah membawa SPS Sumut menjadi yang terbaik se-Indonesia. Farianda Putra Sinik juga aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan dan organisasi sosial.  


"Saya sejak duduk di bangku sekolah memang sudah senang berorganisasi. Saya senang banyak kawan dan dari situ saya bisa belajar berorganisasi," katanya. 


Alasan yang memotivasi Farianda bertarung melawan incumbent karena keinginan kuat untuk mengembangkan dan memajukan organisasi PWI Sumut. Selain itu, kata Nanda, dorongan untuk maju menjadi Ketua PWI Sumut juga amanah dari almarhum ayahnya, Ibrahim Sinik. 


"Insya Allah, bila diberi kesempatan memimpin PWI Sumut, saya akan duduk satu periode saja. Tidak lebih, pegang janji saya," ucap Nanda kepada penulis. 


Farianda bertekad akan membuat perubahan besar di organisasi PWI Sumut. Nanda mengaku sudah melakukan safari politik ke berbagai daerah kabupaten/kota untuk menyerap aspirasi anggota PWI Sumut yang umumnya ingin adanya perubahan. 


Terkait visi misinya bila duduk menjadi Ketua PWI Sumut, Farianda Putra Sinik dalam kontestasi ini mengusung tiga program utama. Pertama, Farianda berjanji akan membuka lembaga pendidikan untuk meningkatkan sumber daya wartawan.  


"Saya ingin kualitas wartawan yang berada di PWI Sumut meningkat terutama di zaman digitalisasi ini. Setiap tahun harus ada peningkatan dan kemajuan bagi wartawan PWI," kata Farianda. 


Selanjutnya Farianda berjanji akan membuka lembaga pendidikan pelatihan bagi wartawan dengan kurikulum yang disesuaikan dengan arahan dari Dewan Pers. 


"Jadi sebelum wartawan mengikuti UKW, mereka harus terlebih dahulu mengikuti pendidikan yang kita buat. Tujuannya, agar wartawan tidak stres lagi saat mengikuti UKW," tuturnya. 


Farianda juga berniat membuka Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PWI Sumut. Menurutnya, LBH ini diperlukan untuk memberi bantuan advokasi bagi wartawan yang tersandung hukum saat menjalankan tugas jurnalistiknya.   


"PWI Sumut harus turun langsung membantu wartawan yang tersangkut masalah hukum. Pendampingan akan kita lakukan  tidak hanya sebatas sampai di kepolisian, tetapi hingga ke pengadilan. Ini agar kawan-kawan di PWI merasa terayomi dan mereka merasa dilindungi oleh organisasi," kata Nanda. 


Di bidang kesehatan, Farianda menawarkan santunan asuransi sebesar Rp20 juta bagi anggota PWI Sumut yang meninggal dunia. "Untuk dana awal asuransi, saya secara pribadi yang akan membiayai," tegas Farianda. 


Terkait kesejahteraan wartawan, Farianda bertekad akan memperjuangkannya agar anggota PWI Sumut merasa diperhatikan. Menurutnya banyak hal sebenarnya yang bisa dikelola untuk menambah pendapatan kas organisasi. 


"Kantor PWI Sumut itukan luas dan posisinya sangat strategis di perkotaan. Kenapa kita tidak berusaha memanfaatkan potensi yang ada untuk mengembangkan PWI Sumut," ujar Nanda. 


Dikatakannya, gedung PWI Sumut bisa dimanfaatkan untuk tempat pesta atau pernikahan. Misalnya, sewa gedung Rp10 juta per hari bagi masyarakat umum.  


"Bayangkan saja kalau dalam 1 minggu itu ada dua atau tiga kali pesta, berarti uang yang masuk ke kas PWI Sumut sebesar Rp20-30 juta per minggu. Kalau dalam satu bulan berarti bisa mencapai Rp80-Rp120 juta. Belum lagi dari pemanfaatan sewa kantin dan pengelolaan koperasi, bisa mencapai miliaran rupiah per tahunnya," tutur Nanda.  


Khusus bagi anggota PWI, ujar Nanda, sewa gedung akan diberi diskon 50 persen. "Untungnya untuk siapa? ya tentu untuk organisasi PWI Sumut agar kita tidak tergantung penuh ke dana hibah," ungkap Nanda.  


Farianda mengatakan, masih banyak sumber mata air baru yang bisa digali PWI Sumut bila pengurus mau bekerja sama dan bekerja keras untuk membesarkan organisasi.  


"Organisasi ini akan sangat diperhitungkan lembaga pemerintah, TNI-Polri dan pihak swasta, jika dikelola dengan baik dan benar. Intinya, kita tidak bekerja untuk kepentingan individu atau kepentingan kelompok," tambahnya. 


Perhelatan akbar PWI Sumut tahun ini bisa dikatakan pertarungan antara media Analisa dengan Medan Pos. Menurut bocoran yang diterima penulis, Hermansjah akan berpasangan dengan Khairul Muslim alias Khairul dari Medan Pos, begitu juga dengan penantang Farianda Putra Sinik  akan berpasangan dengan Sahat Rahmat Hamonangan Panggabean alias Monang dari Analisa.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama