Menteri Sandiaga Disebut sebagai Pemimpin Panutan Pemuda Pemudi Desa Burai

PALEMBANG, suarapembaharuan.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberikan alat tulis ke anak-anak yang menyambut kedatangannya di perahu saat mengunjungi Desa Burai, Sumatera Selatan.


Ist

Selain itu, Mas Mentri -- sapaan akrab Sandi -- disebutkan sebagai pemimpin yang selalu memberi solusi bagi pemuda yang terdampak pandemi. 

Sandi juga dinilai kalangan pemuda Desa Burai sebagai sosok pemimpin panutan pemuda Desa Burai.  Kedatangan Sandi yang disambut nyanyian membuat dirinya sangat senang apa yang dilakukan oleh sekumpulan anak-anak yang masih berusia 10 tahun dalam menyambut kedatangannya. 


“Semoga ini bermanfaat ya buat belajar,” katanya. Sandi mendapatkan anak-anak tersebut menyanyikan lagu Ayo Ke Burai.


Menurutnya, apa yang dilakukan oleh anak-anak salah satu bentuk kecintaan dan pengenalan budaya sejak dini. 


Setelah itu, Mas Menteri langsung naik ke perahu wisata hasil gotong royong warga masyarakat dan pemuda desa yang modal perahunya di dapat dari hasil restribusi mancing di area wisata dengan tarif 10.000 pertiket.


Anggaran itu merupakan hasil restribusi yang dikumpulin selama setahun, kemudian dibelanjakan untuk membeli bahan membuat perahu. Mereka bergotong royong membuat perahu untuk fasilitas wisata.


“Tadi mas Darul anggota Pokdarwis minta lagi fasilitas perahu sebagai sarana wisata yang ada di desa burai. Nanti akan kita kasih modal untuk membeli bahan membuat perahu, yang nantinya proses pembuatan perahunya harus dikerjakan gotong royong oleh pemuda-pemuda desa,” tegasnya.


Dia berharap penambahan perau wisata juga bisa menambah kesadaran masyarakat akan potensi pariwisata di desa tersebut.


Darul juga mengucapkan terima kasih kepada Sandi karena telah memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan anak-anak muda di desa Burai. Menurutnya, Menteri Sandiaga Uno adalah seorang pemimpin yang bisa menjadi panutuan bagi kaum muda masa kini.


Kategori : News

Editor     : Arnold Sianturi




Post a Comment

Lebih baru Lebih lama