Lepas Pengawasan Orang Tua, Balita di Madiun Tercebur ke Sungai

MADIUN, suarapembaharuan.com - Seorang Balita di Madiun, Jawa Timur, tercebur sungai yang hingga kini masih dalam pencarian Tim SAR setempat, Sabtu (10/2/2024). Insiden kemanusiaan itu diduga akibat lemahnya pengawasan orang tua, hingga korban lepas meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan seorang pun anggota keluarganya.



Korban diketahui bernama Alghaisan Hafiz Fahrezi, 4 tahun. Dia tinggal serumah bersama kedua orang tuanya, Suprianto dan Sriyani serta kedua kakaknya, di Desa Jatisari, Kecamatan Geger.


"Iya, ada (anak tenggelam di sungai). Belum ditemukan. Kami masih di lapangan, dan terus koordinasi dengan pihak BPBD (yang melakukan pencarian)," tutur Eko Aris Setiawan, Kepala Desa Jatisari, menjawab konfirmasi jurnalis.


Sejumlah sumber di lokasi kejadian menyebutkan, sekira pukul 13.30 WIB korban keluar rumah sendirian untuk bermain bersama teman yang masih terikat huhungan saudara.


Awalnya korban dan temannya berjalan ke arah gedung sekolahan TK tak jauh dari rumah korban, untuk bermain di lokasi itu. 


Korban diketahui juga kerap bermain di persawahan. Namun yang sering, korban terlihat lebih suka bermain sendirian.


Setelahnya nasib korban tidak diketahui. Dan baru terungkap, ketika pihak keluarga kaget melihat korban tidak berada di rumah. Hingga segera meminta tolong kepada masyarakat untuk melakukan  pencarian. 


Menurut Wahyu, salah seorang Tim SAR yang turut melakukan  pencarian, arus Sungai Tawang yang diduga sebagai lokasi hanyutnya korban, dalam kondisi bergerak halus. 


Sejumlah petugas, menurutnya, juga melakukan pencegatan di hulu sungai dalam radius antara 500 meter hingga 1 kilometer.


Hingga menjelang gelap, upaya pencarian korban belum membuahkan hasil. Sesuai SOP, para petugas memutuskan untuk menghentikan sementara operasi pencarian korban. 


"Karena hari sudah mulai malam. Suasana gelap. Kita mengikuti SOP Basarnas. Untuk sementara operasi pencarian kami hentikan. Insyaallah pencarian akan kita lanjutkan esok hari," terang Pudalops BPBD Kabupaten Madiun. (fin)


Kategori : News


Editor     : ARS

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama