DELISERDANG, suarapembaharuan.com - Dua orang petugas lapangan PT Nusa Dua Propertindo (NDP), anak perusahaan PTPN1 Regional 1, menjadi korban kebrutalan oknum penggarap di lahan HGU Sampali, Jum’at pagi (14/05). Keduanya menjadi sasaran peluru senjata soft-gun yang dilepaskan oknum berinitial RM, (Rudi Munthe).
Menurut keterangan korban, Suhartoyo dan Dharma, sebelum peristiwa kekerasan itu terjadi, keduanya sedang berada di areal 100 hektar yang sedang dibersihkan. Kedua korban berada dilokasi untuk memberi tanda silang (X) bangunan-bangunan rumah yang telah menerima tali asih dari PT NDP dan akan dibongkar. Namun kegiatan mereka dilarang oleh oknum RM, yang selalu mengaku sebagai koordinator warga penggarap yang masih bertahan di areal HGU tersebut. RM menyebut, kedua petugas lapangan itu tidak berkoordinasi dengan dirinya.
Suhartoyo dan Dharma tidak begitu menggubris larangan tersebut, karena tidak mengenal oknum RM. Hal ini diduga membuat RM kesal. Dengan gaya koboy, RM melepaskan tembakan dari pistol soft-gun yang semula diacung-acungkannya. Akibatnya peluru mengenai tangan Suhartoyo, sementara Dharma terkena di bagian kaki.
Peristiwa kekerasan terhadap kedua petugas lapangan PT NDP kemudian dilaporkan ke pimpinan NDP. Didampingi penasehat hukum Sastra, SH, MKn, Suhartoyo dan Dharma kemudian membuat laporan ke Polsek Medan Tembung.
PROVOKASI WARGA
Oknum RM yang mengaku berprofesi wartawan media online yang berasal dari Jakarta, saat ini terus melakukan provokasi terhadap warga penggarap di areal 100 hektar yang sedang dibersihkan.
Padahal lebih dari 600 warga penggarap sudah mengembalikan lahan yang mereka kuasai ke PTPN 1 Regional 1 melalui PT NDP, dan mereka menerima tali asih. Saat ini hanya sekitar 32 bangunan lagi yang masih bertahan, termasuk 24 bangunan garapan milik keluarga RM. Meski sudah dilakukan komunikasi dengan cara-cara persuasif, namun kelompok yang dikoordinir RM masih tetap bersikeras.
Suhartoyo dan Dharma berharap, pelaku penembakan terhadap mereka segera ditangkap dan diproses hukum, dan meminta aparat kepolisian memeriksa ijin dari senjata softgun pelaku. Oknum RM jelas-jelas menunjukkan arogansinya dengan melakukan penembakan terhadap petugas lapangan PT NDP.
Kategori : News
Editor : AHS
Memang parah sekarang mafia tanah ini main senpi sekarang ngaku oknum lsm atau juru warta kerjanya mengintimidasi
BalasHapusPosting Komentar