MEDAN, suarapembaharuan.com - Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI) menyarankan Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) bersama dengan pendeta untuk menghentikan kampanye pengrusakan lingkungan oleh Toba Pulp Lestari (TPL).
![]() |
Gandi Parapat. |
Koordinator PMPHI, Gandi Parapat mengatakan, tugas Ephorus HKBP bersama pengikutnya dari kalangan pendeta sudah melenceng dari koridor yang seharusnya. Ephorus bersama kalangan pendeta terkesan seperti bermain politik.
"Ephorus dan pengikutnya terkesan sudah mempengaruhi publik untuk menuntut pemerintah menutup PT TPL. Kami merasa prihatin jika alasan mereka karena kerusakan lingkungan," ujar Koordinator PMPHI, Gandi Parapat melalui pesan tertulisnya, Senin (18/8/2025).
Gandi menegaskan, tugas Ephorus bersama kalangan pendeta seharusnya menjadi gembala bagi masyarakat, khususnya jemaat HKBP. Masyarakat perlu dibimbing agar tetap berkepala dingin dalam menyikapi persoalan tanah adat maupun ulayat.
"Kita melihat tugas Ephorus dan kalangan pendeta seperti melenceng karena sudah mempengaruhi publik untuk menutup TPL. Bahkan mereka seperti berkampanye sampai ke Jakarta. Kampanye Ephorus dan kalangan pendeta ini menimbulkan banyak pertanyaan. Spekulasi ini harus segera dihentikan," tegasnya.
"Saya sebagai salah seorang jemaat HKBP ini merasa sangat sedih melihat semua ini. Ephorus bersama pendeta sudah mempengaruhi publik. Ini bisa memantik kekisruhan di tengah masyarakat. Ini harus dihentikan agar tidak ada pertumpahan darah di tengah masyarakat," katanya.
Seharusnya, kata Gandi, Ephorus HKBP dan kalangan pendeta menjadi penengah yang membawa suasana dingin di tengah perselisihan antara PT TPL dengan sebagian masyarakat. Bahkan Ephorus bersama kalangan pendeta bisa menjadi pihak yang diandalkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Kita bingung karena Ephorus dan pendeta justru terkesan mempunyai misi tertentu. Kita tidak mengerti apakah ini menyangkut misi dan visi gereja atau kepentingan kelompok. Saya nendoakan Ephorus HKBP dan pengikutnya supaya kembali pada ajarannya, menjadi pelayan yang baik di masyarakat," sebutnya.
Kategori : News
Editor : ARS
Tutup TPL karena lebih banyak merusak lingkungan dan hanya di nikmati segelintir Orang dari pada manfaatnya bagi Masyarakat banyak.
BalasHapusSdh terpengaruh dgn Lsm
BalasHapusPosting Komentar