JAKARTA, suarapembaharuan.com - Istilah "Rojali" alias Rombongan Jarang Beli, kini diusung naik kelas menjadi "Rombongan Jadi Beli". Konsep "Rojali 2.0" diusung Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD DKI Jakarta sebagai strategi menjawab tantangan era digital dan social retail.
Ketua APPBI DPD DKI Jakarta Mualim Wijoyo menegaskan, pusat perbelanjaan harus adaptif. Konsep Rojali 2.0 berfokus pada pengalaman berbelanja yang lebih mendalam, bukan sekadar urusan uang.
"Era digital dan sosial retail menghadirkan peluang besar bagi pusat perbelanjaan untuk tumbuh melalui kreativitas dan kolaborasi. Konsep ‘Rombongan Jadi Beli’ menegaskan bahwa pengalaman berbelanja kini bukan hanya transaksi, tetapi perjalanan sosial yang menciptakan nilai bersama/komunitas," ujar Mualim saat Seminar dan Musyawarah Daerah (Musda) APPBI DPD DKI Jakarta Tahun 2025.
Mualim memastikan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam memperkuat ekosistem retail yang adaptif, inovatif, dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat urban khususnya generasi Milenial dan Gen Z.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo berharap UMKM binaan Pemprov DKI dapat "naik kelas" dan menjadi trendsetter di pusat perbelanjaan.
"Pemprov DKI sebagai wadah pelatihan dan pengembangan ratusan ribu UMKM, diharapkan dapat naik kelas, sehingga dapat bersaing dengan produk-produk yang disukai dan menjadi trendsetter di pusat belanja," terangnya.
Ratu mengatakan, saat ini Pemprov DKI telah melakukan berbagai upaya dan kegiatan. Antara lain dengan mengajak UMKM binaan melakukan studi banding ke pusat belanja di dalam dan luar negeri.
Diharapkan UMKM dapat belajar dan meningkatkan kualitas produk lokal agar menarik dan disukai oleh pengunjung pusat belanja.
"Upaya ini tidak mudah, kolaborasi antara Pemprov DKI dan pusat belanja yang sudah terjalin selama ini dapat memberikan dorongan positif bagi Pemprov DKI dalam membina pelaku UMKM di DKI Jakarta," katanya.
Dalam Musyawarah Daerah (Musda) APPBI DPD DKI Jakarta Tahun 2025, Mualim Wijoyo kembali terpilih secara aklamasi untuk memimpin APPBI DPD DKI Jakarta periode 2025-2028. Pemilihan ini dianggap sebagai bentuk apresiasi atas konsistensi dan kepemimpinan beliau dalam memajukan industri pusat belanja di Jakarta.
Diskusi panel bertema “Transformasi Rojali 2.0” yang dipandu Andy F. Noya menghadirkan pembicara dari berbagai sektor. Para narasumber menyoroti pentingnya inovasi event, kolaborasi komunitas, dan kampanye digital untuk mendatangkan traffic sekaligus meningkatkan konversi transaksi. Mulai dari penyelenggaraan event berbasis tren, aktivasi komunitas online–offline, hingga pelibatan influencer, semuanya dinilai mampu mendorong Rombongan Jadi Beli.
Beberapa pokok pikiran yang muncul dalam diskusi antara lain, Ellen Hidayat (APPBI DKI Jakarta) menilai setiap mal perlu merancang program sesuai tren untuk meningkatkan kunjungan.
Hadi Sampurno (Direktur Oh! Some Indonesia) menjelaskan bahwa retail turut berkontribusi menarik traffic melalui event komunitas, baik daring maupun luring.
Kemudian, Aline Wiratmaja (Financial Content Creator) menyebut pusat belanja kini menjadi destinasi rekreasi dan ruang sosial sehingga konsep acara harus bervariasi dan khas.
Meinar Dyan (ParagonCorp) berbagi pengalaman sukses menggandeng influencer dari berbagai daerah untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan melalui event di pusat perbelanjaan.
Diskusi menekankan pentingnya inovasi digital, kampanye komunitas, serta kolaborasi pemerintah dan pengelola pusat belanja dalam menciptakan ekosistem retail yang kompetitif.
Kategori : News
Editor. : AHS





Posting Komentar